RI, Malaysia hingga Jepang Soroti Ini Tingkatkan Keamanan Pelayaran di Selat Malaka dan Singapura

Pertemuan RI hingga Jepang bahas pelayaran Selat Malaka dan Singapura.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenhub.

VIVA Bisnis – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan menegaskan, proyek Survey Hidrografi bersama antarnegara merupakan inisiatif penting untuk meningkatkan keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Selat Singapura.

Realisasi PNBP Kemenhub Capai Rp 10,17 Triliun, Menhub Pede Target 2024 Tercapai

Hal itu ditegaskan delegasi Indonesia bersama dengan Pemerintah Malaysia, Singapura dan Jepang saat menghadiri pertemuan 3rd Extraordinary Session of Implementation Committee Meeting on the Joint Hydrographic Survey of the Straits of Malacca and Singapore. Pertemuan itu diselenggarakan oleh Malacca Straits Council (MSC) di Singapura.

Pertemuan yang diselenggarakan selama 2 hari sampai dengan besok, Kamis, 27 April 2023 ini diselenggarakan untuk membahas implementasi peningkatan keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura. Komitmen itu merupakan hasil kerja sama yang kuat antara Pemerintah Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, dan MSC, di bawah mekanisme Pasal 43 UNCLOS.

Tingkatkan Kualitas Sarana Transportasi Laut, Kemenhub Minta Penyelenggara Pelabuhan Lakukan Ini

Kegiatan yang diinisiasi pada Pertemuan TTEG ke-39 di Langkawi, Malaysia pada tahun 2014 lalu ini dibagi ke dalam 2 Tahap. Tahap pertama adalah pelaksanaan survey hidrografi di 5 area kritis di Selat Malaka dan Selat Singapura dan telah berhasil dilaksanakan pada tahun 2015.

Kapal pencuri ikan berbendera Malaysia ditangkap di Selat Malaka

Photo :
  • dok Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menhub Bakal Umumkan Hasil Evaluasi Penurunan Harga Tiket Pesawat Pekan Ini

Sementara Tahap ke-2 dilaksanakan untuk melakukan survey hidrografi di sepanjang Skema Pemisahan Lalu Lintas di Laut (TSS) yang memiliki kedalaman kurang dari 30 meter. Tahap ke-2 ini rencananya dilaksanakan mulai tanggal 2017 hingga tahun 2020, yang kemudian diperpanjang hingga tahun 2023 karena pandemi COVID-19.

Pada pertemuan ini, Delegasi Indonesia yang terdiri dari perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Pushidrosal dipimpin oleh Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, Yudhonur Setyaji P.

Sedangkan Delegasi Malaysia dipimpin oleh Arumugam, Delegasi Singapura dipimpin oleh Thai Low, Delegasi MSC dipimpin oleh Kenji Nagamatsu, Delegasi Japan Hydrographic Association dipimpin oleh Tomokata Ito, dan Delegasi Aero Asahi Corporation dipimpin oleh Shouichi Kokuta.

“Dengan melakukan survey ini, kita bisa memperoleh informasi yang akurat dan terkini tentang kondisi dasar laut dan kedalaman air di Selat Malaka dan Selat Singapura. Yang tentunya sangat penting untuk penyelenggaraan navigasi yang aman, pengelolaan pelabuhan, serta perlindungan lingkungan laut,” ujar Yudho dikutip dari keterangannya, Rabu, 26 April 2023.

Yudho mengungkapkan, salah satu agenda penting yang juga dibahas pada pertemuan kali ini adalah rencana pelaksanaan ASEAN Hydrographic Survey Workshop. Pertemuan itu rencananya akan dilaksanakan di Jakarta Indonesia pada September tahun 2023 dan akan dihadiri langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Karenanya, Yudho berharap pertemuan ini dapat memberikan kesempatan bagi semua pihak yang terlibat untuk bertukar pikiran, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan jalan ke depan untuk survei hidrografi bersama ini. 

“Saya yakin kerja sama kita akan menghasilkan manfaat yang nyata bagi keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Singapura,” tutup Yudho.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya