Indonesia Disebut Harus Segera Terapkan Green Energi, Ini Konseksuensinya Jika Terlambat

Delegasi Indonesia dalam Hannover Messe 2023.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA Bisnis – Indonesia terus mendorong terkait dengan implementasi energi hijau atau green energy, salah satunya pada Hannover Messe 2023 di Jerman. Hal itu dilakukan seiring dengan pertimbagan konsumen yang membeli produk dengan sustainability.

Cuaca Ekstrem Datang, Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?

Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida mengatakan, strategi sustainability, green industri dan transformasi digital memang telah menjadi keharusan bagi pelaku industri khususnya pulp dan paper saat ini.

"Sebab jika tidak, industri akan semakin tertinggal. Imbasnya tidak ada lagi konsumen yang mau membeli produk perusahaan yang tidak mempertimbangkan sustainability," kata Liana dalam keterangan Rabu, 19 April 2023.

Punya Visi Bangun Desa, Egi Akan Padukan Digitalisasi dan Partisipasi Warga jika Pimpin Lamsel

Menurut Liana, untuk jangka pendek, sustainability dan transformasi digital memang terlihat menjadi beban biaya bagi industri. Namun dalam jangka panjang, kebijakan ini mampu mendatangkan keuntungan.

energi hijau, tumbuhan hidup dengan bantuan dari sinar matahari

Photo :
  • indoenergi.com
RSI Ungkap Potensi Besar Lahan Sawit RI Jadi Penopang Kemandirian Pangan dan Energi

"Jadi pebisnis harus melihat secara jangka panjang," jelasnya.

Contoh sustainability yang sudah dijalankan industri pulp dan paper, lanjut Liana, penghematan energi, air dan mendaur ulang sampah.

 

"Misalnya sludge dari IPAL itu dipakai sebagai bahan bakar, jadi tidak dibuang. Sehingga menghemat semaksimal mungkin hal-hal yang bisa dihemat," lanjut dia.

Sementara itu, dari sisi industri, dalam rangka untuk terus menerapkan semangat continuous improvement dan mengimplementasikan komitmen untuk terus berinovasi menghadirkan produk-produk berkualitas kepada para pelanggan serta tetap mengedepankan praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Karena itu, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas berupaya untuk selalu mengedepankan proses transformasi teknologi dan digital dalam seluruh aspek operasional dan proses bisnisnya dari hulu ke hilir.

Penerapan digitalisasi pada proses bisnis APP Sinar Mas dimulai sejak akhir 1990-an karena menyadari potensi besar teknologi digital dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, efisiensi dan produktivitas.

"APP Sinar Mas sudah meluncurkan Vision 2020, di 2020 kami melanjutkan dengan Roadmap Vision 2030. Di situ berisi seluruh program dan strategi keberlanjutan yang diterapkan oleh APP Sinar Mas. Kami juga dalam rangka digital transformasi menerapkan atau berproses terus menerus bagaimana kami beradaptasi dengan transformasi digital dan sistem otomasi," kata Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata di sela-sela pameran Hannover Messe 2023.

Penggunaan teknologi digital, diharapkan APP Sinar Mas akan mampu mempercepat waktu produksi, meningkatkan efisiensi di berbagai area operasional, serta memperbaiki kualitas produk dengan menggunakan kemampuan analisa real time data yang memberikan manfaat deteksi dan penyelesaian masalah yang lebih cepat.

Proses digitalisasi yang berlangsung selama ini juga membantu APP Sinar Mas memenuhi tuntutan pasar yang semakin kompleks, meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global dan menjadikan APP sebagai produsen kertas kelas dunia.

"Semata-mata kami ingin transparan, akuntabel dan lebih efisien dalam berbagai operasi kita. Karena tantangan ke depan kita dituntut untuk bekerja lebih efisien, efektif dan produktivitas tinggi. Kami bekerja sama dengan beberapa konsultan dalam rangka menerapkan digital transformasi atau otomatisasi," tutur dia.

Ilustrasi Emas Digital Cocok untuk Masa Depan Perempuan

Perempuan bisa mengembangkan teknologi? Mari Kita Pahami Bersama

 Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, sektor ini semakin menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Namun, peran perempuan dalam bidang teknologi...

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024