Miliarder Tertua di Dunia, Usia George Joseph Sudah Lebih dari Seabad

George Joseph
Sumber :

VIVA Bisnis – Jika kamu mencari sederet daftar nama orang kaya di dunia tentu banyak. Namun, jika Anda ingin mengetahui siapa orang terkaya paling tua di dunia , George Joseph jawabannya.

Jarang Terjadi, Miliarder Ini Pilih Pakai Bajaj Buat Harian

George Joseph bukanlah seorang miliarder biasa pada usianya kini yang mencapai lebih dari satu abad yakni101 tahun. Dia adalah miliarder tertua di dunia yang memiliki kisah menginspirasi tentang sebuah tekad, ketekunan, dan kemurahan hati.

Bagaimana tidak, di usianya sudah melebihi satu abad yakni 101 tahun, George Joseph justru dinobatkan sebaai orang kaya alias miliarder tertua di dunia menurut Forbes.

Punya Harta Ribuan Triliun, Warren Buffet Masih Terapkan 11 Kebiasaan Hemat Ini

Berdasarkan laporan dari Forbes Real Time Billionaire, Rabu 12 April 2023 ini, kekayaan Joseph bisa mencapai US$1,3 miliar atau sekitar Rp19,25 triliun. Fantastis bukan untuk usia lebih dari satu abad tersebut?

George Joseph

Photo :
Jadi Menko Hukum dan HAM Era Prabowo, Yusril Punya Harta Cuma Rp 1,6 Miliar

Ya, mengingat Joseph sendiri merupakan seorang pengusaha kaya rasa asal Amerika Serikat yang saat ini berhasil menduduki posisi 2.1833 orang paling kaya yang ada di dunia. Lantas siapa sebenarnya sosok pria berusia lebih dari 1 abad tersebut? Daripada penasaran, simak artikel selengkapnya berikut ini.

George Joseph, Pendiri Mercury General

Mungkin bagi sebagian orang yang tahu, George Joseph merupakan seorang pendiri Mercury General, sebuah penyedia asuransi dengan pendapatan tahunan yang bisa mencapai US$ 35 miliar. 

Bermula saat dirinya mengumpulkan modal sebanyak US$ 2 Juta, Joseph barulah memulai Mercury General. Kini, Joseph dikenal sukses membangun perusahaan penyedia asuransi bernama Mercury General.

George Joseph Miliki Banyak Saham

Seperti berbagai sumber, pria berusia lebih dari satu abad ini memiliki 34 persen saham dari berbagai perusahaan. Mulai dari asuransi otomotif, rumh, dan kebakaran. Tak hanya itu, dirinya juga pernah menjadi seorang navigator penerbangan selama Perang Dunia II.

Ilustrasi orang kaya.

Photo :
  • U-Report

Kehidupan dan karier George Joseph

George Joseph lahir di Virginia pada tahun 1921 dari imigran Lebanon. Ia dibesarkan selama periode Depresi Hebat dan Perang Dunia II, yang berdampak signifikan pada hidupnya. 

Sebelum memperoleh gelar di bidang fisika dan matematika dari Harvard, dia menyelesaikan 50 misi untuk Angkatan Darat AS selama Perang Dunia II.

Setelah lulus, dia pindah ke Los Angeles, California, dan memegang posisi sebagai analis sistem pada siang hari sambil menjual asuransi dari pintu ke pintu pada malam hari.

Melansir laman newsbreak, Joseph juga pernah bekerja di industri asuransi selama sepuluh tahun sebelum memulai bisnis asuransinya pada tahun 1961, bernama Mercury General seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Mercury General sekarang menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar dengan pendapatan tahunan sebesar $3,5 miliar, 4.500 karyawan, dan 8.000 agen di 11 negara bagian. 

Menurut Forbes, dia masih memiliki 34% saham perusahaan dan memiliki kekayaan bersih $1,3 miliar.
Filantropi

George Joseph dikenal tidak hanya karena kariernya yang sukses tetapi juga karena filantropinya. Dia dan istrinya, Vicky, telah menyumbang secara signifikan ke berbagai organisasi di Los Angeles, termasuk Universitas California Selatan, Cal State Fullerton, Pusat Medis Cedars-Sinai, dan Rumah Sakit Samaria yang Baik.

Selain kontribusi filantropinya, Joseph membuat program beasiswa untuk anak-anak karyawan Mercury, memberi mereka kesempatan untuk pendidikan tinggi.

Kisah George Joseph adalah inspirasi sejati, dan kontribusi filantropisnya berdampak signifikan terhadap masyarakat. Dia telah menunjukkan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi dengan kerja keras, ketekunan, dan hati yang memberi.

Singkatnya, kehidupan George Joseph adalah perwujudan nyata dari impian Amerika. Dia mulai dari awal yang sederhana dan berhasil menjadi miliarder tertua di dunia. 

Kontribusi filantropinya berfungsi sebagai pengingat bahwa kekayaan tidak dimaksudkan untuk disimpan, tetapi dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya