IMF Revisi Naik Proyeksi Ekonomi RI 2023, Kemenkeu: Indonesia Jadi Bright Spot
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Bisnis – International Monetary Fund (IMF) telah merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 menjadi 5,0 persen atau naik dari 4,8 persen. Diperkirakan ekonomi RI menjadi salah satu yang paling solid di tengah perlambatan global.
Merespons hal tersebut, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan dengan revisi ke atas tersebut, Indonesia menjadi titik terang di tengah guncangan global.
“Kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh IMF ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu bright spot di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” kata Febrio dalam keterangannya Kamis, 13 April 2023.
Menurutnya, sejalan dengan proyeksi tersebut ekonomi EI terus menunjukkan penguatan. Sebab hingga Maret 2023, PMI Manufaktur Indonesia konsisten berada di level ekspansif selama 19 bulan berturut-turut, di saat PMI Manufaktur global masih di zona kontraktif.
Selain itu jelas Febrio, indeks penjualan ritel dan keyakinan konsumen tercatat tinggi, dengan inflasi yang relatif moderat di tingkat 5,0 persen year on year (yoy).
"Posisi eksternal Indonesia juga tetap sehat, didukung neraca perdagangan yang membukukan surplus dalam 35 bulan berturut-turut," jelasnya.
Febrio menuturkan, perputaran roda ekonomi RI juga terlihat positif, dan penerimaan negara tumbuh baik dibarengi dengan belanja negara yang lebih berkualitas.
“Pemerintah terus berupaya menjaga momentum pemulihan dan stabilitas perekonomian nasional. Dengan kontribusi permintaan domestik yang besar, berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi agar tetap berada pada level moderat menjadi sangat krusial untuk terus menjaga momentum pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, IMF memperkirakan perekonomian global akan melambat dari 3,4 persen pada tahun 2022 menjadi 2,8 persen pada tahun 2023. Dan diprediksi membaik ke level 3,0 persen di 2024.