Freeport Indonesia Siapkan Investasi Rp 225 Triliun Sampai 2041

Lokasi tambang terbuka Grasberg di ketinggian 4.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA Bisnis – PT Freeport Indonesia (PTFI) buka-bukaan soal rencana investasi jangka panjang di tanah Papua. Hal ini mengingat masih besarnya cadangan mineral berharga atau konsentrat berupa tembaga, emas, dan perak di sejumlah tambang bawah tanah.

Detik-detik Kantor BKPSDM Mappi Papua Dibakar Massa Gara-gara Tak Terima Hasil CPNS

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengungkapkan, total investasi yang sudah digelontorkan perusahaan sejak tahun 1973 hingga 2022 mencapai US$18 miliar atau setara dengan Rp 250 triliun.

"Ke depannya kita masih akan investasi lagi 15,6 miliar dolar atau kira-kira Rp 225 triliun (di luar smelter) sampai dengan 2041," kata Tony Wenas di Timika, Papua, dikutip Senin, 10 April 2023.

Harga Emas Melonjak: Apakah Ini Waktu yang Tepat untuk Investasi?

Rencana Investasi Freeport Indonesia sampai 2041

Photo :
  • Dok. Freeport Indonesia.

Setelah tambang terbuka Grasberg atau Grasberg Open Pit selesai produksi pada 2019, Freeport masih mengelola sejumlah tambang bawah tanah yang masih bisa dioptimalkan. Tambang bawah tanah itu antara lain adalah Grasberg Block Cave (GBC), Big Gossan Stope, Deep Mill Level Zone (DLMZ) Block Cave, Deep Ore Zone (DOZ) Block Cave dan Kucing Liar Blok Cave.

Semua Provinsi di Papua jadi Perhatian Bawaslu Terkait Kerawanan di Pilkada Serentak

"Kalau kita lihat di sini, rencana investasinya memang akan berkurang signifikan mendekati berakhirnya 2041," katanya.

Potensi Produksi Bisa Dilakukan Sampai 2074

Tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim

Ia menjelaskan, Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport Indonesia saat ini hanya sampai tahun 2041. Dengan cadangan terbukti yang ada, Freeport sebetulnya bisa menambang sampai tahun 2054. 

"Kita (bahkan) masih punya potensi untuk menambang lebih dari 2054 mengingat ada sumber daya di bawah dari yang ada di bawah sekarang ini, sekitar 3 miliar ton (bebatuan dan konsentrat), dan kalau dikonversi sebagai cadangan itu bisa 1 sampai 1,5 miliar ton,” katanya.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim

Selain itu, potensi cadangan (cadangan belum terbukti) sebetulnya masih bisa dieksplorasi hingga produksi sampai dengan tahun 2074.

“Kalau kita menambang dengan pola penambangan sekarang yang 7,5 juta ton per tahun itu bisa (tambah) 20 tahun lagi. Jadi 20 tahun dari tahun 2054 itu, sekitar tahun 2074," katanya.

Tambang terbuka Grasberg atau Grasberg Open Pit.

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim

Untuk memaksimalkan potensi itu, Tony berharap, izin Freeport Indonesia bisa dilanjutkan setelah tahun 2041. Agar bisa memberikan manfaat ekonomi maksimal bagi Papua.

"Izin kita cuma sampai 2041, semoga pemerintah bisa melihat ini supaya bisa diperpanjang untuk kebaikan Papua sehingga ekonomi Papua terus berjalan seperti yang ada sekarang ini," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya