Evaluasi RPJMN, Kinerja Pembangunan Nasional Indonesia Menurun
- Anisa Aulia/VIVA.
VIVA Bisnis – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi paruh waktu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Terdapat 21 persen indikator pembangunan nasional yang memiliki kinerja stagnan bahkan menurun.
Suharso mengatakan, dengan segera berakhirnya RPJMN 2020-2024 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2024, Pemerintah masih memiliki banyak tanggung jawab kepada masyarakat atas seluruh pembangunan di Indonesia.
"Hasil evaluasi paruh waktu RPJMN 2020-2024 menunjukkan bahwa masih terdapat 21 persen indikator pembangunan nasional yang memiliki kinerja stagnan bahkan menurun. Karenanya kita perlu bekerja ekstra dalam menuntaskan target-target yang ingin kita capai," kata Suharso dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 Kamis, 6 April 2023.
Suharso melanjutkan, pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024 akan disusun dengan memperhatikan berbagai dinamika di internal maupun eksternal.
"RKP 2024 disusun dengan memperhatikan berbagai dinamika internal maupun eksternal, dalam merencanakan program-program yang harus dituntaskan pada tahun 2024. Jadi tidak ada kegiatan yang kita tinggalkan sehingga menjadi proyek-proyek yang mangkrak," jelasnya.
Suharso menjelaskan, pada penyusunan RKP 2024 tema yang diangkat yakni transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal itu dengan mempertimbangkan hasil evaluasi kinerja pembangunan 2022.
"Penyesuaian target sasaran saran makro pembangunan RPJMN pada tahun 2024 dilakukan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi terhadap capaian tahun lalu 2022 dan tantangan terhadap situasi pandemi dan gejolak ekonomi dunia,” tutupnya.