Rentetan Insiden Kilang Minyak Meledak, Dirut Pertamina Beberkan 4 Penyebabnya

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati saat rapat dengan pendapat (RDP) dengan komisi VII DPR RI.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA Bisnis – Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati buka-bukaan perihal rentetan insiden ledakan di area kilang minyak dalam beberapa waktu terakhir. Termasuk kilang minyak Pertamina di Dumai, Riau yang meledak pada Sabtu, 1 April 2023.

Jaga Pasokan Energi Perode Nataru, PIS Kerahkan 326 Armada Tanker

Dia menjelaskan, ada empat faktor penyebab rentetan ledakan di kilang-kilang milik Pertamina berdasarkan data penyelidikan sementara yang didapat sejak 2021 hingga pertengahan 2022.

"Pertama, ledakan kilang minyak kemungkinan disebabkan oleh petir. Pertamina pun telah mengambil solusi untuk meminimalisir risiko sambaran petir," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 April 2023.

Bahlil Pastikan Pasokan BBM dan Listrik Aman Sambut Natal dan Tahun Baru

Warga Kota Dumai ketika melihat kebakaran di kilang Pertamina pada Sabtu malam 1 April 2023.

Photo :
  • ANTARA/tangkapan layar.

Dia menambahkan, saat ini semua kilang Pertamina sudah dilengkapi dengan lightning proctetion system, guna melindunginya dari sambaran petir serupa. "Dan ini sudah selesai dibangun, ada dua lapis," ujarnya. 

Perluas Akses Properti Komersial, Sinergi Strategis Maksimalkan Ruang Usaha di SPBU Pertamina

Temuan kedua, kemungkinan ledakan kilang-kilang Pertamina itu disebabkan oleh overflow (meluber). PIhaknya juga sudah menyiapkan bagaimana sistem manajemennya.

"Itu pun kita progresnya sudah dilakukan. Jadi, management system-nya itu seperti apa kalau misalnya terjadi overflow," kata Nicke.

Faktor selanjutnya adalah terjadinya kebocoran hidrogen, sebagaimana yang terjadi pada ledakan kilang minyak Dumai.

"Kebocoran hidrogen di Dumai kemarin itu bisa kita padamkan dalam waktu 9 menit. Ini sebagai salah satu bukti bahwa program kita jalankan bisa meminimalkan risiko," kata Nicke. 

Keempat, lanjut Nicke, ledakan kilang-kilang minyak Pertamina juga bisa disebabkan oleh adanya sulfidasi atau endapan sulfur (sulfidation), yang terjadi akibat teknologi di kilang-kilang minyak Pertamina yang sudah cukup usang. 

"Kita sama-sama tahu kilang-kilang kita dengan teknologi lama hanya bisa proses yang sulfurnya rendah. Jadi, program-program yang dilakukan kita agar kilang-kilang ini bisa memproses yang sulfurnya tinggi," ujar Nicke.

Karenanya, guna mencegah kejadian serupa kembali terjadi di waktu mendatang, Pertamina tengah melakukan revitalisasi di lima kilang minyak eksisting sambil terus mempercepat adopsi teknologi tinggi guna memastikan operasional kilang tetap aman. 

"Itu effort yang kita lakukan, kita sudah spending sekitar US$600 juta untuk bangun ketahanan dua lapis itu. kita akan terus belajar dari case-case itu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya