Bukukan Cashflow Positif, Nilai Kas Kimia Farma Naik Jadi Rp 2,15 Triliun di 2022

Kimia Farma
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Bisnis – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berhasil menurunkan beban usaha sebesar 5,41 persen, atau Rp 189 miliar pada tahun 2022. Direktur Utama KAEF, David Utama mengatakan, efisiensi beban usaha itu dilakukan melalui optimalisasi biaya distribusi untuk seluruh produk.

Biaya Tersembunyi Diabetes Tipe 2 Bisa Jadi Beban Finansial Berat

Selain itu, David mengaku jika pihaknya juga berupaya penurunan beban keuangan sebesar 14,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini ditopang dengan dukungan perbankan, melalui penurunan suku bunga dan kredit investasi serta refinancing.

"KAEF telah membukukan cashflow positif di tahun 2022. Pada akhir Desember 2022, tercatat nilai kas dan setara kas naik menjadi Rp 2,15 triliun, dari tahun 2021 yang senilai Rp 748 miliar," kata David dalam keterangannya, Senin, 3 April 2023.

Jangan Malu Kentut! Ini 5 Manfaat Kentut yang Akan Membuat Kamu Lebih Sehat

Lab Kimia Farma.

Photo :
  • Repro video.

Dia menambahkan, hal ini didukung dengan diperolehnya dana dari aksi korporasi unlock value anak usaha yang dimiliki KAEF, yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA). "Kepercayaan investor menjadi bukti adanya prospek positif bagi KAEF, dan industri kesehatan di Indonesia," ujarnya. 

Akui Masih Suka Makan 'Jorok' Anjasmara Ternyata Lakukan Ritual Ini Biar Tetap Muda

Adanya aksi korporasi unlock value ini mendukung modal kerja dan pengembangan bisnis KFA. Misalnya dengan New Bussiness Model with Digitalization, mengkombinasikan toko offline dan online dengan strategi omnichannel, integrasi Apotek-Klinik-Lab Diagnostika, serta New Digital Channel.

Adapun pasca aksi korporasi unlock value KFA menghasilkan dana sebesar Rp 1,86 triliun, disertai dengan pembebanan pajak sebesar Rp 76 miliar. Selain itu, di tahun 2022 entitas anak KAEF, yaitu KF Dawaa di Saudi Arabia, membukukan kerugian sebesar Rp 24 miliar akibat tidak adanya kegiatan ibadah haji dan umroh selama pandemi. Dengan adanya aksi korporasi dan kondisi entitas anak tersebut, memberikan pengaruh terhadap pencatatan kerugian sebesar Rp 109 miliar.

KAEF melihat bahwa prospek industri farmasi dan layanan kesehatan pada tahun 2023 masih mengalami pertumbuhan. Hal itu mengingat aspek kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang menjadi perhatian seluruh pihak.

Di awal tahun 2023, KAEF telah melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja, antara lain aktivitas marketing yang masif dan penetrasi pasar. Selain itu, Kimia Farma juga telah melakukan Non Deal Roadshow (NDR) dengan para investor, untuk mendapatkan bisnis baru yang akan dikembangkan di tahun ini.

KAEF terus melakukan pembenahan di sektor layanan kesehatan dan ritel farmasi, untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya dengan adanya aliansi strategis dengan mitra strategis yang memiliki jaringan global, yaitu Parkway Pantai Group yang memiliki kompetensi di Klinik dan Laboratorium Klinik.

"KAEF optimis kinerja tahun 2023 dapat tetap tumbuh dan memberikan kontribusi laba positif serta cash flow operation yang tetap terjaga positif hingga akhir tahun," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya