Gubernur BI Proyeksikan Inflasi IHK Turun ke 3,5 Persen Setelah September 2023
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) turun di level 3,5 persen pada semester II-2023, tepatnya setelah September. Berdasarkan data terakhir Februari 2023, inflasi IHK masih ada di angka 5,47 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, penurunan inflasi itu baru akan terjadi setelah September. Sebab masih dipengaruhi oleh efek penyesuaian Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 2022.
"IHK akan turun menjadi di bawah 4 persen, 3,5 persen pada semester kedua setelah September," kata Perry di Nusa Dua, Bali, Rabu, 29 Maret 2023.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
- Anisa Aulia/VIVA.
Selain itu, Perry memperkirakan inflasi inti akan ada di level 3 persen. Untuk saat ini inflasi inti ada di angka 3,09 persen.
Perry mengatakan, saat ini, laju inflasi masih tercatat tinggi di berbagai negara, meskipun terdapat sedikit penurunan. Untuk tahun 2024, BI memperkirakan inflasi akan kembali dalam jangka yang panjang.
"Kami juga melihat tingkat dana Fed mungkin akan mencapai tidak hanya 5 persen tetapi lebih mungkin 5,5 persen lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama," katanya.
Perry memandang, Indonesia masih menghadapi turbulensi setelah tiga tahun dihantam oleh COVID-19. Pun, Indonesia menurutnya saat ini sedang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi global terjadi di Eropa, di AS, berkat China pulih, tetapi tetap saja, inilah yang kami lihat," jelasnya.
Bank Indonesia Catat Uang Beredar di Oktober 2024 Capai Rp 9.078,6 Triliun
Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2024 sebesar Rp 9.078,6 triliun.
