Produsen AMDK Diminta Perbesar Ukuran Gelas Plastik, Ini Alasannya

Ilustrasi Sampah Plastik
Sumber :
  • ist

VIVA Bisnis – Sampah plastik berkontribusi sekitar 5 persen atau 3,2 juta ton dari total sampah Indonesia. Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan bahwa Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah per tahun.

Jatuhnya Rezim Assad Bangkitkan Ekonomi Suriah, Pasar Kuno Era Ottoman Kembali Ramai

Ketua Net Zero Waste Management Consortium, Ahmad Safrudin menegaskan, fakta ini mendorong agar beragam stakeholder perlu meningkatkan penerapan 3R yakni reduce, recycle dan reuse. Hal itu pun telah didorong lewat Peraturan Menteru (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 75 Tahun 2019.

Dia menegaskan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi air minum dalam kemasan (AMDK) gelas plastik. Karena, AMDK gelas plastik menyumbang sampah sebanyak 46 ribu ton per tahun.

Presiden Prabowo Dinilai Bisa Lakukan Ini soal PPN Jadi 12 Persen pada 2025

“Kementerian LHK dan atau pemerintah daerah harus memberikan teguran dan menarik uang paksa untuk pembinaan, dan penegakan hukum dalam pengelolaan sampah,” kata Ahmad dikutip dari keterangannya, Minggu, 26 Maret 2023.

botol plastik.

Photo :
  • Unsplash
Respons Kejagung soal Denda Damai untuk Koruptor

Menurutnya, terjadinya timbulan sampah di lingkungan adalah indikasi tidak dijalankannya program reduce (pengurangan sampah) dengan upsizing (menghentikan penggunaan kemasan plastik pada volume/bobot kecil), recycle dengan Extended Producers Responsibility (EPR) atau menarik kembali kemasan produknya untuk didaur-ulang) dan reuse dengan pemanfaatan kembali kemasan plastik yang tidak berisiko pada kesehatan.

Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019 sendiri menargetkan pengurangan sampah hingga sebesar 30 persen pada tahun 2030. Target pengurangan tersebut bisa dilakukan dengan mendorong produsen AMDK mengubah desain produk berbentuk mini menjadi lebih besar.

Karena itu ida menegaskan, AMDK gelas plastik perlu dikemas dalam format yang lebih besar atau lebih praktis. sehingga tetap memudahkan masyarakat tapi tetap bisa hadir sebagai kemasan yang ramah lingkungan.

Dia pun tak memungkiri, AMDK gelas plastik sendiri cukup diminati karena ukuranya yang kecil. Tapi, bagi masyarakat yang mebutuhkan air minum yang lebih banyak maka akan membutuhkan produk itu lebih dari satu gelas, sehingga berpotensi menimbulkan sampah yang lebih banyak.

Di satu sisi, bagi konsumen yang membutuhkan air minum dalam volume yang kecil, AMDK gelas plastik juga berpotensi menambah jumlah sampah karena AMDK gelas plastik memiliki kelemahan untuk dibawa dalam aktivitas. Mengingat, jika AMDK gelas plastik sudah dikonsumsi baik dengan menyobek segel maupun dengan sedotan, maka AMDK itu akan lebih sulit untuk dibawa-bawa karena lebih mudah menumpahkan air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya