Dampak Penutupan SVB, Rhenald Kasali: Waspada Bunga Pinjaman Dolar AS

Seorang pria memasang tanda di pintu Silicon Valley Bank saat seorang penonton mengawasi di kantor pusat bank di Santa Clara, California, AS, 10 Maret 2023.
Sumber :
  • Antara/Reuters/Nathan Frandino

VIVA Bisnis – Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia (UI) sekaligus Pendiri Rumah Perubahan, Prof Rhenald Kasali memastikan perbankan nasional tidak akan terdampak langsung oleh penutupan Silicon Valley Bank (SVB) oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Meski begitu, dampak tidak langsungnya akan ada dalam waktu yang cukup lama.

BCA Bukukan Laba Bersih Rp 50,5 Triliun hingga November 2024

“Dampaknya (penutupan SVB) ada, tapi tidak langsung, muter-muter dulu. Jadi dampaknya tidak langsung, tapi agak jauh," kata Rhenald dalam acara Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sharing Session, Jumat, 17 Maret 2023.

Bunga Pinjaman dalam Dolar AS Akan Naik

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.180 per Dolar AS

Ilustrasi uang dolar

Photo :
  • vstory

Namun, ia mengingatkan bahwa salah satu pihak yang harus mewaspadai soal adanya potensi imbas dari penutupan SVB itu, adalah mereka yang memiliki pinjaman dalam bentuk dolar AS.

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp 16.153 Per Dolar AS Terdorong Hal Ini

"Mungkin yang akan terkena dampaknya terlebih dulu adalah siapapun yang meminjam dalam bentuk dolar. Karena pasti bunga dolar akan naik," ujarnya.

Apalagi, lanjut Rhenald, saat ini banyak juga para investor Indonesia yang meminjam dalam bentuk dolar.

"Maka mereka itu juga perlu diingatkan, bahwa mungkin saja mereka juga akan kena atau nyangkut uangnya," kata Rhenald.

Prof Rhenald Kasali.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/tangkapan layar

Dia menilai, keruntuhan SVB ini merupakan dampak dari adanya fenomena yang disebut sebagai 'Disrupsi Gelombang Kedua'. Sejak awal pendiriannya, performa Silicon Valley Bank pun berhasil tumbuh besar karena memberikan bunga yang lebih tinggi dari rata-rata industri.

Keberanian SVB dalam memberikan bunga yang tinggi itu adalah karena aspek valuasi dari para startup, sebagai objek usaha yang kerap didanai SVB, memang terbilang cepat naiknya.

"Tapi sekarang (valuasinya) mulai turun, kempes, dan yang berdampak adalah investor yang taruh uangnya di Bank (SVB) itu. Karena uang yang keluar dari sana itu tidak bisa diserahkan kepada yang cross border," kata Rhenald.

"Seperti misalnya SVB India, yang terdampak karena mereka memiliki sekitar 20-an lebih investor yang berasal dari SVB, dan duitnya nyangkut di sana," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya