Ekonom: Silicon Valley Bank Bangkrut Berpotensi Ganggu Banyak Startup Global
- Antara/Reuters/Nathan Frandino
VIVA Bisnis – Penutupan Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat (AS) berpotensi mengganggu operasional banyak startup global yang mendapatkan pembiayaan dari bank tersebut. Hal itu diungkapkan Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah.
"Ada potensi startup global banyak yang terganggu, atau bahkan harus melakukan rasionalisasi, PHK (pemutusan hubungan kerja), dan lain-lain," kata Piter seperti dikutip dari Antara, Selasa, 14 Maret 2023.
Masalah pembiayaan dan penempatan dana yang membuat banyak startup global terdampak langsung dari bangkrutnya SVB tersebut . Untuk penempatan dana, masih tertutupi oleh pernyataan pemerintah AS yang menjamin semua dana kembali.
Tetapi, lanjut Piter, startup global yang selama ini mendapatkan pembiayaan dari SVB harus mencari sumber pendanaan lain. "Upaya mencari sumber pendanaan lain ini, kalau tidak berhasil akan mempengaruhi operasi startup," tuturnya.
Tidak Ada Hubungan Langsung dengan Startup Lokal
Piter menilai tidak ada hubungan langsung antara kejatuhan SVB dengan startup lokal di Indonesia. "Saya tidak melihat hubungan langsung antara SVB dengan startup lokal karena setahu saya tidak ada startup lokal yang mendapatkan pembiayaan langsung dari SVB," ujarnya.
Ia menuturkan startup lokal sudah lebih dulu melakukan konsolidasi karena terputusnya pembiayaan dari investor global pada tahun 2021-2022. Meskipun tidak ada dampak langsung, namun menurut Piter, tentu ada dampak tidak langsung karena bangkrutnya SVB akan berdampak kepada industri startup global yang sedikit banyak memiliki keterkaitan.
Sementara itu ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah peristiwa kejatuhan SVB merupakan dampak dari kenaikan suku bunga yang agresif, disertai dengan pengetatan likuiditas di sistem keuangan.
Oleh karenanya, ia menilai langkah Bank Indonesia (BI) sudah sangat tepat tidak menaikkan suku bunga secara signifikan dan memastikan likuiditas masih mencukupi di sistem keuangan di dalam negeri.
Di sisi lain, peristiwa penutupan SVB kemungkinan akan berpengaruh kepada arah suku bunga di AS ke depan, yang dapat menyebabkan kemungkinan Bank Sentral AS atau The Fed tidak agresif menaikkan suku bunga. (Ant)