Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 12,6 Triliun pada 2022, Tertinggi Sepanjang Sejarah Perusahaan

Bukit Asam.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

VIVA Bisnis – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih Rp 12,6 triliun di tahun 2022, atau 159 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,9 triliun.

DPRD Jakarta Wacanakan Pungut Pajak di Kantin Sekolah

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail memastikan, perolehan itu merupakan capaian tertinggi untuk kinerja keuangan dan operasional perusahaan di sepanjang sejarah mereka.

"Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp 42,6 triliun, atau 146 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 29,3 triliun," kata Arsal dalam konferensi pers di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Maret 2023.

Bursa Asia Loyo Tertekan Laporan Laba Nvidia yang Moncer

Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID itu tercatat memiliki total aset sebesar Rp 45,4 tiriliun per 31 Desember 2022, atau 126 persen dibandingkan aset tahun 2021 yang sebesar Rp 36,1 triliun.

Produksi Batu Bara di Bukit Asam.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS Sebut Standar Hidup Layak di Indonesia Rp 1,02 Juta per Bulan pada 2024

Kenaikan signifikan dari pendapatan dan laba bersih itu diakui Arsal didorong oleh pemulihan ekonomi global maupun nasional. "Kemudian diikuti dengan meningkatnya permintaan di sektor batu bara, serta kenaikan harga jual batu bara yang signifikan," ujarnya.

Arsal menambahkan, total produksi batu bara PTBA pada tahun 2022 mencapai 37,1 juta ton. Capaian itu tercatat meningkat 24 persen, dibanding tahun 2021 yakni sebesar 30,04 juta ton.

Sedangkan penjualan batu bara PTBA sampai dengan tahun 2022 sebanyak 31,7 juta ton, atau tumbuh 12 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar 28,4 juta ton. Sepanjang 2022, tercatat penjualan ekspor PTBA mencapai sebesar 12,5 juta ton dan realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 19,2 juta ton.

Target Produksi Batu Bara di Bukit Asam

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

"Capaian itu 216 persen dari target DMO, atau 119 persen dari realisasi tahun 2021 yang sebesar 16,1 juta ton," ujar Arsal.

"Selain itu juga, perseroan selalu mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya