Daftar Harta Kekayaan Dedi Sunardi, Direktur Pertamina yang Dicopot Menteri BUMN
- Pertamina
VIVA Bisnis – Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Dedi Sunardi. Hal itu disinyalir buntut peristiwa kebakaran Terminal BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat malam, 3 Maret 2023.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso pun membenarkan informasi pencopotan ini.
"Betul, Direktur Penunjang Bisnis (yang dicopot)," kata Fadjar melalui pesan singkat, Rabu, 8 Maret 2023.
Masih bertalian hal itu, VIVA mencoba menelisik jumlah harta Dedi Sunardi yang tercatat di KPK. Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang terakhir kali disampaikan ke KPK pada 29 Maret 2022 untuk pelaporan periodik 2021, Dedi Sunardi tercatat memiliki harta Rp 17,2 miliar.
Daftar Kekayaan
Dalam LHKPN yang diakses, Rabu, 8 Maret 2023, tercatat harta benda Dedi terdiri dari sejumlah aset.
Untuk harta tidak bergerak, Dedi Sunardi tercatat memiliki satu bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan seluas 125 m2/229m2 di Jakarta Selatan dengan nilai taksir meencapai Rp 1,28 miliar.
Dedi juga punya tanah seluas 2.302 meter persegi dengan bangunan di atasnya seluas 300 meter persegi di Bandar Lampung dengan nilai sekitar Rp 9,2 miliar. Dengan demikian, total harta tanah dan bangunan Dedi ditaksir mencapai Rp 10,49 miliar.
Dedi juga tercatat memiliki mobil Mercedes Benz A200 senilai Rp 776 juta, satu mobil CRV senilai Rp 455 juta dan satu unit motor senilai Rp 975.000.
Untuk harta bergerak lainnya, Dedi Sunardi memiliki harta senilai Rp 331,5 juta, serta kas dan setara kas senilai Rp 5,1 miliar. Dengan demikian, Dedi Sunardi memiliki total harta Rp 17,2 miliar.
Diketahui, Dedi Sunardi diangkat sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina pada Mei 2021 menggantikan M Haryo Yunianto yang diangkat menjadi Dirut PT PGN Tbk, mengisi posisi yang ditinggalkan Suko Hartono.
Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia.