Eks Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Perlu Perhatikan Potensi Daerah 30-50 Km di Sekitarnya
- Dok. PUPR
VIVA Bisnis – Mantan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menyarankan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara perlu memperhatikan wilayah yang lebih luas. Perencanaan wilayah yang lebih luas di sekitar kawasan di Kalimantan Timur dinilai sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka membangun Indonesia.
“Terus terang, dengan Pak Kepala (Otorita IKN), Pak Waka (Wakil Ketua Otorita IKN), juga bahkan Pak Presiden (Joko Widodo) saya menyarankan bahwa konsep kita ini untuk bangun Indonesia, jadi ini adalah proyek strategis dalam rangka membangun Indonesia,” kata dia dalam webinar daring seperti dikutip Antara, Selasa, 7 Maret 2023.
Adrinof menekankan, potensi daerah-daerah sejauh 30-50 kilometer dari kawasan IKN perlu direncanakan dari sekarang, sehingga perencanaan wilayah dan antarwilayah di Kaltim dan sekitarnya harus berjalan seiring pembangunan IKN. Hal ini, kata dia, perlu dipahami oleh pemangku kepentingan lain, seperti pemerintah provinsi (pemprov) dan pemerintah kabupaten (pemkab).
“Sering saya berikan imajinasi dalam artian positif. Tenggarong itu potensinya luar biasa untuk menjadi kota wisata setelah hadirnya IKN di Kutai yang jarak tempuh perjalanannya hanya 1-1,5 jam dari Tenggarong,” ucapnya.
Adrinof mengatakan kota di Kaltim itu secara infrastruktur dasar pariwisata sudah siap dikembangkan dan dia menyarankan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menyiapkan daerah tersebut sebagai kota wisata.
Di sisi lain, kata dia, IKN, pemprov, dan pemerintah pusat harus memberikan perhatian juga bagaimana pengembangan Samarinda, Tenggarong, Sangatta, Balikpapan, Penajam, dan seterusnya, sampai kota baru di Kalimantan Selatan.
"Ini memang satu agenda lain yang perlu disiapkan secara beriringan,” kata Menteri Bappenas periode 2014-2015 itu.
Menurutnya, adanya berbagai potensi pengembangan kota-kota di sekitar IKN harus dilihat sebagai peluang positif. Meskipun bukan kewenangan dari Badan Otorita IKN, tetapi calon kota-kota satelit, kawasan industri yang mau ditumbuhkan, dan daerah-daerah di sekitarnya perlu dibicarakan bersama para pemangku kepentingan terkait, kata Adrinof.
Dia menambahkan, salah satu misi dari pembangunan IKN adalah tidak mengulang apa yang terjadi di Jabodetabek atau Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan) di Jawa Timur, di mana semuanya memusat ke satu-satunya kota inti.
"Akhirnya, timbul masalah-masalah yang sulit diatasi, yaitu macet, banjir dan segala macam. Nah, kita harus membangun dengan konsep multicenter (untuk) menciptakan kawasan-kawasan lain yang akan terkoneksi dengan IKN,” kata Andrinof. (Ant)