Amman Mineral Bangun PLTGU 450 MW Demi Tekan Emisi Karbon
- Istimewa.
VIVA Bisnis – Para pelaku industri pertambangan termasuk tambang tembaga, sebagai hulu dari rantai pasokan pertambangan, mulai memperhatikan bahwa aktivitas operasionalnya harus dilakukan dengan standar keberlanjutan (sustainability) yang tinggi.
Sebagai salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 450 MW (gross).
Presiden Direktur Amman, Rachmat Makkasau menjelaskan, fasilitas ini bertujuan untuk menopang berkembangnya kegiatan operasional Amman, yang terdiri dari penambangan, pengolahan, hingga operasional smelter yang saat ini sedang dibangun.
"PLTGU ini akan menggantikan PLTU batu bara dengan kapasitas 120 MW, yang saat ini menyuplai listrik untuk operasional Amman," kata Rachmat dalam keterangannya, Jumat, 3 Maret 2023.
PLTGU Amman ini dirancang dengan konfigurasi dua blok, yang terdiri atas tiga generator turbin gas, tiga generator uap pemulihan panas, dan satu turbin uap. Efisiensi termal PLTGU ini akan menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara untuk pembangkit listrik industri.
“Amman menggunakan turbin gas paling efisien serta teknologi mutakhir untuk low-NOx burner, demi memastikan perusahaan kami mematuhi pedoman emisi lingkungan yang paling ketat, seperti standar Eropa atau IFC/World Bank," ujar Rachmat.
Melalui inisiatif ini, Rachmat yakin Amman akan menjadi salah satu perusahaan pertama di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang melakukan transisi ke energi yang lebih bersih dengan emisi karbon yang lebih rendah.
“Melalui investasi di pembangkit listrik energi bersih, kami berharap industri pertambangan turut mengambil bagian dalam menahan laju perubahan iklim serta ancaman terhadap keanekaragaman hayati, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Diketahui, pada Juni 2022 lalu Amman juga telah mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (Solar PV power plant) dengan kapasitas 26,8 Megawatt (MW) peak. PLTS itu merupakan pembangkit surya yang terbesar di Indonesia saat ini, khususnya untuk operasional pertambangan.