Harga Beras Naik Sampai Rp3.000 di Pasar Inpres Ruteng Manggarai NTT

Beras dijual Rp15.000/Kg di Pasar Inpres Ruteng, Manggarai, NTT
Sumber :
  • Jo Kenaru (Manggarai-NTT)

VIVA Bisnis – Harga beras di Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) kian melambung. Kini beras dijual Rp15.000 per kilogram, padahal dua minggu sebelumnya harga beras masih di angka Rp12.000 per kilogram.

Ratusan TPS Rawan Membayangi Pilkada Manggarai, Termasuk Masalah Akses Internet dan Listrik

“Baru terjadi seperti ini naiknya cepat sekali dalam tempo singkat. Belum ada 2 minggu pak naik dari Rp12 ribu menjadi Rp15 ribu. Bagi kami ini bukan naik malah, tapi ganti harga,” kata Hasim pedagang beras di Pasar Inpres Ruteng, Manggarai, Kamis 2 Maret 2023.

“Naik Rp1.000 saja itu sudah mahal menurut kami apalagi naik sampai Rp3.000 ribu begini bencana buat masyarakat pak,” kata Hasim lagi.

Mulai 2025, PPN Naik 12 Persen: Ini Barang dan Jasa yang Naik dan Dikecualikan

Diakui Hasim, kenaikan harga beras di Manggarai tidak sering. Terkadang dua tahun sekali itupun naiknya tak lebih dari dari Rp1.000.

Beras dijual Rp15.000/Kg di Pasar Inpres Ruteng, Manggarai, NTT

Photo :
  • Jo Kenaru (Manggarai-NTT)
Lebih dari Sekedar Makanan: Menelusuri Filosofi di Balik Cita Rasa NTT

“Separah-parahnya musim paceklik karena kekeringan panjang atau cuaca buruk tidak begini naiknya harga beras. Ya paling naik Rp500 atau Rp1.000 itu pun terjadi sekali dalam dua tahun. Beda sekali kondisinya sekarang ini,” tuturnya.

Adapun penyebab naiknya harga beras kata dia, pertama karena stok beras lokal sudah habis dan kedua pasokan beras dari luar daerah tidak lancar akibat cuaca buruk yang menghambat pengangkutan.

“Tidak ada sebab lain pak karena beras lokal habis ya kan musim tanam sudah lewat tiga bulan lalu jelas beras jatah jual sudah habis yang tersisa di tangan petani kan untuk makan kemudian alasan berikutnya karena pasokan beras dari Makassar tidak lancar seperti sebelumnya. Sekarang ya kadang sekali dalam dua minggu kapal sandar di Reo,” jelas pemilik kios Sabdo Palon ini.

Hasim berkata, jika argumentasi pasar bergantung pada masa panen, maka harga beras seharusnya normal kembali pada pertengahan April.

“Tapi apa nanti saat musim panen tiba petani menjual dengan harga yang seperti tiga pekan lalu itu ke kita. Semoga saja ya. Kalau harga beras dari Jawa atau Makassar di sananya bisa dikendalikan. Kami ragu di lokal ini. Beras lokal yang masuk ini kan dari Lembor dan Iteng itu pun tidak pernah memenuhi kebutuhan kami di pasar,” ungkap Hasim.

Beras kemasan

ingginya harga beras, sebut dia, membuat pedagang ramai menjual beras kemasan dari NTB dan Jawa Tengah. Itu sebutnya memberi opsi kepada masyarakat untuk membeli sesuai kemampuannya.

Selain itu beras kemasan 5-10 kg ini untuk mengantisipasi jika terjadi kehabisan stok mengingat pasokan beras dari luar daerah juga ikut mengempis.

“Beras kemasan ini memang baru untuk masyarakat sini tidak terbiasa. Memang tidak begitu laku sih, tapi buat stok saja,” imbuhnya.

Beras dijual Rp15.000/Kg di Pasar Inpres Ruteng, Manggarai, NTT

Photo :
  • Jo Kenaru (Manggarai-NTT)

Mengirit jumlah belanja 

Isu tingginya harga besar di pasar Inpres Ruteng membuat masyarakat terpaksa mengirit jumlah belanja. Saat harga beras masih Rp12.000 pembeli biasa membeli paketan 50 kilogram seharga Rp550 hingga Rp600 ribu per karung.

“Saya biasanya beli sekali yang 50 kilogram, tapi sekarang ya sekali datang cuman beli 10 kilogram. Dengan harga Rp14.000 sampai Rp15.000 untuk beras premium tidak sanggup itu bisa Rp700 ribu kita keluar. Apalagi kan bukan hanya beras yang naik, ikan juga naik semua-semua naik,” kata Meri Hartina, guru ASN yang membeli beras di Pasar Inpres.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya