Peningkatan Indeks Literasi Keuangan Bantu Masyarakat Pahami Strategi Investasi

OJK sosialisasi literasi keuangan kepada ibu rumah tangga di Keerom, Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Aman Hasibuan (Papua)

VIVA Bisnis – Terpenuhinya akses ke berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan, dapat meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat. Karenanya, diperlukan literasi keuangan yang baik agar masyarakat dapat memahami produk dan layanan keuangan, serta cara menggunakan layanannya secara bijak dan efektif.

BCA Syariah Gelar Workshop, Dorong Kecakapan Literasi Keuangan Syariah

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022 menunjukkan, indeks literasi keuangan masyarakat meningkat dari 38,03 persen pada 2019, menjadi 49,68 persen pada 2022. Sementara, indeks inklusi keuangan pada tahun 2022 mencapai 85,10 persen, meningkat dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 76,19 persen.

Direktur PT Insight Investments Management (Insight), Ria Meristika Warganda mengatakan, pengetahuan akan investasi yang meliputi tujuan, risiko, hingga pengelolaannya, menjadi hal yang sangat penting dipahami dalam literasi keuangan.

Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat, Oversubscribed Hampir 5 Kali Lipat

"Di tengah kepekaan masyarakat terhadap aspek keuangan yang meningkat, penting untuk memahami bagaimana mengelola investasi dengan baik dan menggunakan strategi yang tepat," kata Ria dalam keterangannya, Kamis, 2 Maret 2023.

Edukasi literasi keuangan “Rajin Menabung” bagi siswa-siswi

Photo :
Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Dia menjelaskan, salah satu kunci meminimalisir risiko investasi adalah melalui strategi diversifikasi portofolio, dengan menempatkan investasi pada berbagai jenis instrumen keuangan seperti deposito, obligasi, saham dan reksa dana. Dalam menjalankan strategi ini, Ria meyakini bahwa reksa dana bisa menjadi pilihan yang menarik.

Reksa dana merupakan salah satu bentuk investasi yang memberikan kemudahan bagi investor, karena dana yang diinvestasikan akan dikelola oleh Manajer Investasi untuk memaksimalkan keuntungan. Reksa Dana juga menarik, karena memungkinkan investor untuk berinvestasi dalam satu produk yang berisi berbagai jenis instrumen keuangan.

"Seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang dengan nominal dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan membeli instrumen tersebut secara individual," ujar Ria.

Dari berbagai jenisnya, reksa dana yang berbasis indeks menurut Ria sangat menarik. Karena reksa dana indeks bekerja dengan melacak indeks pasar yang menjadi acuannya, sehingga memberikan diversifikasi yang baik bagi investor. Selain itu, reksa dana indeks juga memiliki biaya pengelolaan lebih rendah, karena dilakukan secara pasif.

"Model reksa dana ini juga sangat menarik, karena memberikan kesempatan untuk mengikuti kinerja pasar secara keseluruhan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana yang dikelola secara aktif, misalnya reksa dana saham," ujarnya.

Indonesia investment Forum 2024 di London, Inggris.

Anindya Bakrie Ungkap RI Dorong Investasi Asing yang Menciptakan Lapangan Kerja

Hal itu disampaikan Anindya dalam sambutannya di acara Forum Investasi Indonesia 2024 (Indonesia Investment Forum/IIF) di Hotel Raffles, di The OWO, 57 Whitehall, London.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024