Volume Transaksi BRILink Capai Rp 1.297 T, Bos BRI: Fundamentalnya Likuiditas
- Dokumentasi VIVA.
VIVA Bisnis – Perkembangan bank-bank digital disebut-sebut tengah mengalami penurunan. Hal itu antara lain karena bank-bank digital tidak memiliki bisnis fundamental.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso mengatakan, fundamental bisnis sebuah badan usaha menurutnya dapat menjadi faktor utama, dari upaya-upaya pengembangan yang bisa dilakukan ke depannya.
"Kenapa bank digital valuasinya turun? Karena tidak punya bisnis fundamental," kata Sunarso dalam Silaturahmi BRI-Pemimpin Redaksi Media Tahun 2023, dikutip Rabu, 1 Maret 2023.
Mengenai bisnis fundamental BRI sendiri, Sunarso menegaskan bahwa fundamental bisnis BRI adalah likuiditas.
Apalagi, kinerja Agen BRILink yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, nyatanya juga berhasil membuahkan volume transaksi hingga ribuan triliun rupiah.
"Lalu di mana fundamental BRI? Yakni berada di Agen BRILink yang volume transaksinya mencapai Rp 1.297 triliun. Jadi fundamentalnya adalah likuiditas," kata Sunarso.
"BRI juga berhasil melakukan transformasi risk management-nya," ujarnya.
Seperti diketahui, BRI berhasil meraup laba bersih konsolidasi sebesar Rp 51,4 triliun di sepanjang tahun 2022, atau tumbuh 67,1 persen dibanding laba tahun 2021 yang sebesar Rp 30,7 triliun.
Sementara Current Account Saving Account (CASA) BRI tercatat meningkat 66,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 lalu, yang sebesar 63,08 persen. Sehingga, Cost of Fund atau biaya dana juga turun menjadi 1,87 persen di akhir 2022, dari sebelumnya 2,05 persen di akhir 2021.