Panen Raya Beras Maret 2023 Terancam Gagal
VIVA Bisnis – Badan Pusat Statistik mengungkapkan, musim panen raya yang jatuh pada Februari hingga Maret 2023 terancam gagal akibat cuaca buruk di sebagian besar wilayah Indonesia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan cuaca ekstrem tercatat terjadi di seluruh bagian wilayah Indonesia. Diperkirakan curah hujan tinggi akan melampaui 50 mm per hari, pada minggu terakhir Februari 2023.
"Pada minggu-minggu terakhir Februari kita masuk masa panen dan akan berlangsung hingga Maret ini. Akan tetapi pada saat yang sama curah hujan masih tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia," ujar Pudji dalam konferensi pers Rabu, 1 Maret 2023.
Pudji menjelaskan, berdasarkan pengalaman cuaca ekstrem akan berpengaruh terhadap periode panen padi.
"Kami juga mencatat bencana banjir yang terjadi dan merendam sawah yang terjadi di beberapa wilayah seperti di Mojokerto, Enrekang, Bontang, Sumbawa dan bebetapa wilayah lainnya," ujarnya.
Sementara itu, BPS mencatat harga beras di tingkat penggilingan secara bulanan dan tahunan mengalami kenaikan harga pada Februari 2023. Untuk beras kualitas medium tercatat sebesar Rp 11.301 per kilogram (kg).
Pudji mengatakan, berdasarkan survei harga produsen beras di penggilingan yang dilakukan pada 877 perusahaan penggilingan di 31 provinsi. Diperoleh 1.122 observasi beras di penggilingan.
"Pada Februari 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 11.818 per kg, naik sebesar 4,17 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.
Pudji melanjutkan, untuk beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 11.301 per kg atau naik sebesar 4,62 persen. Sedangkan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 10.468 per kg atau naik sebesar 2,35 persen.
Pudji menyatakan, dibandingkan bulan Februari 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Februari 2023 tercatat mengalami kenaikan.
"Untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 20,26 persen, 20,75 persen, dan 15,52 persen," ujarnya.