Menteri Basuki Akui Pemerintah Masih Banyak Belajar Implementasi Proyek KPBU

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

VIVA Bisnis – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengaku, dalam hal pengimplementasian mekanisme pembiayaan sebuah proyek melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), pihaknya masih harus lebih banyak belajar lagi ke depannya.

Cekcok soal Lahan, Pria di Depok Tembak Kaki Pekerja Proyek pakai Airsoft Gun

Hal itu diutarakannya dalam panel diskusi bertajuk 'Innovative Financing in Unity' (Infinity), yang digelar oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII dalam rangka hari jadinya yang ke-13.

"Misalnya untuk KPBU di sektor sumber daya air (SDA), itu sebelumnya belum pernah ada, sehingga kami sedang belajar terus," kata Basuki dalam telekonfrensi, Rabu, 1 Maret 2023.

Mengapa Proyek Anda Gagal? Temukan Kuncinya di Sini

Bahkan, Basuki mengakui bahwa orang di Kementerian PUPR yang bisa diajak berdiskusi dengan Menteri Keuangan tentang masalah KPBU, hanya Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR yakni Herry TZ. "Makanya saya selalu didampingi dia kalau bahas soal KPBU. Karena semua juga perlu pembelajaran terus mengenai KPBU ini," ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Waskita Karya Raih Kontrak Baru Rp 215 Miliar Garap Kantor Gubernur Papua Selatan

Basuki mencontohkan, misalnya kendala pembiayaan pada proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan kaitannya dengan ketertarikan para investor untuk berinvestasi pada proyek tersebut.

Karena yang menghasilkan 'revenue' dari pengelolaan sumber daya air hanya PLTA, Basuki menegaskan bahwa pihak swasta baru akan tertarik berivestasi jika PLTA itu memiliki kapasitas dan potensi lebih dari 75 megawatt (MW). 

"Tapi dengan adanya program transisi energi, hal ini mungkin akan segera didorong," ujar Basuki.

Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur, di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Dia menambahkan, saat ini proyek serupa juga tengah digarap Kementerian PUPR di wilayah Timika, Papua, dengan potensi ribuan megawatt yang bakal dihasilkan. Nantinya, kapasitas sebesar itu selain untuk memasok listrik untuk PT Freeport, diharapkan juga akan bisa bermanfaat bagi upaya pengembangan daerah otonomi baru.

"Kami sedang mengurus (proyek PLTA) di Timika, the wettest area in the world, yang nanti bisa menghasilkan ribuan megawatt. Selain untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi Freeport, proyek itu juga akan menjadi sumber (tenaga listrik) bagi upaya-upaya pengembangan daerah otonomi baru," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya