Airlangga: Optimalisasi Potensi Ekonomi Digital Bakal Dorong Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat
- Anisa Aulia/VIVA.
VIVA Bisnis – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa perekonomian nasional telah menunjukkan adanya resiliensi, dan terus pulih lebih cepat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, hal itu ditopang perbaikan fundamental ekonomi domestik, seperti peningkatan dari sisi konsumsi, investasi, dan ekspor.
"Selain itu juga didukung potensi besar dari pertumbuhan ekonomi digital dalam dua tahun terakhir," kata Airlangga dalam keterangannya, Selasa, 28 Februari 2023.
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi digital itu salah satunya dilatarbelakangi perilaku masyarakat yang semakin contactless. Yakni lebih sering mengandalkan layanan e-commerce dan on-demand, seperti ride hailing, online food delivery, dan online logistic.
Studi Google Temasek, Bain & Company (2022) menunjukkan, ekonomi digital Indonesia di 2022 mencapai US$77 miliar atau tumbuh 22 persen dibandingkan 2021. Indonesia berhasil menjadi pemain utama dalam ekonomi digital ASEAN, karena sekitar 40 persen dari nilai total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia.
Investasi pada sektor ekonomi digital Indonesia juga tumbuh positif, ditunjukkan oleh deal value investasi pada kuartal I-2022 sebesar US$3 miliar, yang merupakan nilai tertinggi kedua setelah Singapura. Dengan kinerja positif sektor ekonomi digital tersebut, nilai valuasinya diperkirakan akan tumbuh dua kali lipat menjadi US$130 miliar pada 2025, dan akan mencapai US$220-US$360 miliar di 2030.
"Pencapaian itu juga disokong oleh kondisi Indonesia yang mayoritas jumlah penduduknya berusia produktif, memiliki lebih dari 2.400 perusahaan start-up sehingga menjadi peringkat ke-6 di dunia dengan jumlah start-up terbanyak, dan juga tingkat penetrasi internet yang sudah mencapai 76,8 persen," ujarnya.
Diketahui, dalam jangka pendek, pemerintah mendorong penggunaan produk dalam negeri, memperkuat dan memperluas akses KUR sebagai motor penggerak UMKM, pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, dan memperkuat pasar domestik.
Kemudian untuk jangka menengah, pemerintah akan terus memperkuat sektor pariwisata melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), membangun hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, melakukan diversifikasi pasar ekspor, serta mendorong Digital Economy Framework Agreement dalam Chairmanship ASEAN 2023 tersebut.
Sementara untuk jangka panjang, pemerintah berkomitmen melanjutkan transformasi ekonomi dengan meningkatkan daya saing, investasi, produktivitas sumber daya manusia (SDM), dan penyerapan tenaga kerja melalui implementasi UU Cipta Kerja, dan juga transformasi digital yang menjadi salah satu kunci dalam mempercepat pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional.