Kembali Diusulkan Jokowi Jadi Gubernur BI, Begini Respons Perry Warjiyo

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengusulkan Perry Warjiyo untuk kedua kalinya maju sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028. Presiden juga sudah menyerahkan nama Perry ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Kesaksian Tertulis Saksi Ahli Diduga Disiapkan Jaksa, DPR Minta Kejagung Transparan dan Profesional

Merespons hal itu, Perry yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur BI mengucapkan syukurnya karena kembali dipercaya.

"Puji syukur bagi saya pribadi kepada Allah SWT dan Bapak Presiden yang berkenan untuk mengusulkan saya untuk periode ke kedua," ujar Perry, Selasa, 28 Februari 2023.

Jokowi Pilih Hadiri Kampanye Akbar di Jateng, Begini Respons Ridwan Kamil

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di 3rd FMCBG G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat, 15 Juli 2022.

Photo :
  • BI

Perry mengatakan, tugasnya sebagai Gubernur BI adalah mengawal ekonomi bersama Menteri Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Niat Adukan Kasus, DPR Bilang Persoalan Jaksa Jovi Masalah Sepele

"Tugas saya adalah mengawal ekonomi bersama Bu Menkeu, Pak Mahendra, Pak purbaya. Bahwa together we already prove that we can, and together we will succeed," ucapnya.

Sebelumnya, diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dirinya telah mengirimkan nama Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) ke DPR RI. Nama Perry Warjiyo diusulkan oleh Jokowi ke DPR pada hari Rabu 22 Februari 2023.

"Gubernur BI kemarin Sudah kita kirimkan nama ke DPR RI bapak Perry Warjiyo," kata Presiden Jokowi di Kawasan Ibu Kota Nusantara, Kamis 23 Februari 2023.

Kepala Negara juga mengungkapkan sejumlah alasan yang membuat dirinya memilih nama Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia. Salah satunya yaitu karena situasi global yang penuh ketidakpastian saat ini.

"Karena gini, jadi dalam situasi kegentingan global seperti ini kita tidak ingin mengambil resiko fiskal moneter, itu menjadi sangat-sangat penting dan kita harus menempatkan orang-orang yang memiliki jam terbang yang tinggi memiliki, pengalaman yang tinggi," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya