Freeport Gandeng Giri Tirta Penuhi Kebutuhan Operasional Smelter Manyar
- Dokumentasi Freeport Indonesia.
VIVA Bisnis – PT Freeport Indonesia (PT FI) dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta Kabupaten Gresik menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) jual beli air di Gresik, Jawa Timur, pada hari ini (24/2).
Nota kesepahaman tersebut membahas kerja sama pasokan air untuk kegiatan operasional smelter Manyar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen PT FI untuk memprioritaskan potensi daerah, termasuk melibatkan perusahaan umum daerah (Perumda) dalam memenuhi berbagai kebutuhan pembangunan dan operasional smelter Manyar.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan PTFI selaku pihak swasta dalam mendorong perkembangan ekonomi Gresik melalui kemitraan dan pemberdayaan perusahaan daerah,” jelas Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam pembukaan acara penandatanganan nota kesepahaman tersebut dikutip, Selasa, 28 Februari 2023
Sementara itu Presiden Direktur PT FI Tony Wenas mengatakan, kerja sama ini bukan hanya memberikan manfaat berupa pasokan air bagi operasi smelter Manyar, namun juga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
“melalui dukungan bisnis terhadap perusahaan daerah,” tambahnya.
Dalam nota kesepahaman, Perumda Giri Tirta akan menyediakan kebutuhan pasokan air smelter Manyar. Untuk dapat mengalirkan pasokan air tersebut, Perumda Giri Tirta bekerja sama dengan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) dalam membangun jaringan pipa air menuju area smelter PTFI di Manyar.
“Kami mengapresiasi komitmen PTFI untuk merangkul para pelaku bisnis daerah untuk memenuhi berbagai kebutuhan pembangunan dan operasional smelter Manyar. Kerja sama ini membantu kami mengembangkan potensi PDAM Giri Tirta bagi pemenuhan kebutuhan air untuk Kabupaten Gresik,” jelas Direktur Utama Giri Tirta Kurnia Suryandi di kesempatan yang sama.
Sebelumnya, PTFI juga telah bekerja sama dengan berbagai pelaku bisnis lokal untuk memenuhi berbagai kebutuhan aktivitas konstruksi smelter Manyar, termasuk di antaranya kebutuhan konsumsi, office supply, transportasi, tenaga kerja, dan jasa konstruksi. Progres pembangunan smelter Manyar hingga akhir Januari 2023 telah mencapai 54,5 persen dari rencana 52,9 persen yang ditargetkan.