Harga Gabah di Bojonegoro Anjlok, Petani Berharap Ada Solusi dari Pemerintah

Petani di Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jawa Timur  
Sumber :
  • Dewi Rina (Bojonegoro)

VIVA Bisnis - Memasuki musim panen raya sejumlah lahan pertanian di Bojonegoro, Jawa Timur, mulai panen. Namun panen padi pada musim kali ini dikeluhkan para petani karena harga gabah kering sawah mengalami penurunan drastis.

Langkah Wahono-Nurul Majukan Sektor Peternakan dan Pertanian Bojonegoro

Surgianto, (41 tahun), warga tani di  Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, Bojonegoro  mengatakan harga gabah sawah saat ini merugikan petani. Pasalnya biaya produksi tanam hingga panen tidak sesuai bahkan cenderung merugi. 

Petani di Desa Sumberarum, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jawa Timur  

Photo :
  • Dewi Rina (Bojonegoro)
Dituding Ruwet dan Bertele-tele, Pemerintah Pangkas Birokrasi Penyaluran Pupuk Subsidi

Cuaca yang masih belum menentu sehingga padi banyak yang terserang hama yang menyebabkan hasil panen juga tidak bisa maksimal.

Saat ini harga mencapai Rp4.700 per kilogram, sebelumnya harga bisa mencapai Rp 5.000 hingga 5.600 per kilogram.

Hadiri IPOC, Wamentan : Kawal Benih Kelapa Sawit Berkualitas untuk Rakyat

 “Harga gabah yang kretek besar saat ini empat ribu tujuh ratus sedang yang kecil malah mencapai empat ribu rupiah per kilogram, yang sebelumnya bisa mencapai lima ribu sampai lima ribu lima ratus,” ungkap Surgianto, Senin (27/2).

Surgianto menerangkan, turunnya ini sudah setengah bulanan, setiap hari turun terus menerus.

“Kami petani sangat berharap ada solusi dari pemerintah, mungkin mengungmpulkan tengkulak yang membeli gabah atau bagaimana cara yang dilakukan agar petani tidak mendapatkan harga gabah yang turun terus begini, bisa merugi banyak,” ujar Surgianto. (Dewi Rina/Bojonegoro)

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari

Cara BRI agar Tak Salah Hapus Utang UMKM Petani hingga Nelayan yang Ditetapkan Pemerintah

BRI mengungkapkan, hapus utang ini bukanlah hal yang baru. Sebab BRI pernah melakukan hal serupa terutama dalam situasi bencana alam besar seperti gempa Yogyakarta.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024