Era Digital, Brand Lokal Diwanti-wanti Kompetisi Makin Ketat

Ilustrasi lokal brand.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA Bisnis – Minat konsumen terhadap direct to customer [D2C] brand diperkirakan akan terus meningkat di Indonesia. D2C brand merupakan model bisnis yang melakukan penjualan langsung kepada konsumen tanpa bantuan perantara seperti reseller atau dropshipper.

Netzme Luncurkan Sentra QRIS di Surakarta, Mudahkan UMKM hingga Antisipasi Risiko Penipuan

Di Indonesia, porsi pasar D2C masih kurang dari 1 persen dari keseluruhan pasar e-Commerce namun memiliki tingkat pertumbuhan besar, didorong oleh luasnya target audience, naiknya jumlah pembeli online, tingginya pendapatan per kapita dalam negeri, serta banyaknya perusahaan kapitalis ventura yang mulai memberi dukungan modal pada perusahaan rintisan D2C lokal.

Melihat besarnya potensi tersebut, perusahaan pengembangan industri ritel Kino Indonesia meluncurkan Kinovation. Yaitu, program akselerator yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan brand D2C lokal di Indonesia.

Program Ini Berikan Dampak Lebih Luas

PT Kino Indonesia Tbk

Photo :
  • Romys Binekasri

“Di era digital saat ini, Kino percaya brand D2C lokal memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing dengan brand ritel maupun brand global selama mereka bisa menjaga konsistensi kualitas serta memiliki strategi marketing dan distribusi yang kuat,” ujar Sidharta Oetama, Chief Executive Officer Kino Indonesia, dikutip dari keterangannya, Jumat, 24 Februari 2023.

Tantangan Bisnis Ritel di Indonesia Tahun 2025

Dia menegaskan, program ini merupakan komitmen Kino dalam mendukung perkembangan brand lokal serta UMKM di Indonesia.

Sementara itu President Director Kearney Indonesia Shirley Santoso, saat ini berjualan online bisa dilakukan oleh siapa saja dengan mudah, terutama karena adanya pandemi lalu. Namun yang perlu diingat adalah kompetisi pun semakin ketat.

Karena itu, pelaku usaha D2C perlu memahami cara kerja kanal penjualan digital, mulai dari cara manage logistik dan distribusi dan branding strategy, yang mana sangat penting terutama untuk upaya scaling up.

“Setelah mengikuti Kinovation, peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan skill untuk mengembangkan strategi produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya