Pertamina Geothermal Energy Raup Rp 9,05 Triliun Usai Melantai di BEI, Ini Harapan Wamen BUMN

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melantai di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • Dok. Humas BEI.

VIVA Bisnis – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sebagai salah satu anak usaha Pertamina, mencatatkan sahamnya di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 24 Februari 2023. Dengan melepas sebanyak 10,35 miliar saham baru atau 25 persen pada harga Rp 875 per saham, PGEO meraih dana segar hingga Rp 9,05 triliun.

Pertamina Investigasi Viralnya Mobil-mobil Alami Kerusakan Diduga Pakai Pertamax

Wakil Menteri BUMN I, Pahala N. Mansury berharap, aksi korporasi pencatatan saham PGEO ini bisa mendorong agar Pertamina Group bisa semakin terbuka, akuntabel, dan transparan.

"Kementerian BUMN berharap pencatatan perdana saham PGE ini bisa mengumpulkan dana kurang lebih Rp 9 triliun, sehingga PGE bisa menjadi perusahaan yang makin terbuka, akuntabel, transparan, dan semakin profesional," kata Pahala saat memberikan sambutan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2023.

Dukung Ketahanan Pangan, PT Berdikari Jamin Stabilitas Harga dan Stok Pangan Ternak Bagi Masyarakat

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury.

Photo :
  • istimewa

Dia berharap, dana hasil IPO yang diperoleh PGEO itu nantinya bisa diinvestasikan, untuk terus berupaya mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) di Tanah Air. "Khususnya yang berbasiskan panas bumi," ujar Pahala.

OJK Ungkap Peringkat Corporate Governance RI di Asean Masih Posisi 5

Melalui koordinasi antar kementerian ini, Pahala mendorong agar aksi korporasi yang dilakukan PGE ini bisa mendorong seluruh organisasi di Pertamina Group menjadi lebih profesional lagi ke depannya. 

"Kegiatan hari ini merupakan satu upaya bagi kami di Kementerian BUMN untuk membangun kerja sama dengan Kementerian ESDM, tentunya dengan Pertamina juga, soal bagaimana seluruh organisasi di Pertamina ini bisa semakin profesional dan memiliki kinerja yang lebih akuntabel ke depannya," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Geothermal, Ahmad Yuniarto mengatakan, aksi korporasi yang dilakukan PGE ini dilakukan antara lain untuk menjalankan rencana bisnis perseroan. Yakni untuk mendukung rencana pengembangan kapasitas terpasang perseroan sebesar 600 MW, hingga tahun 2027 mendatang. 

"Selain itu juga untuk mendukung ambisi PGE agar bisa terus tumbuh mengembangkan seluruh value chain, dari sumber daya panas bumi yang ada di Indonesia," ujar Ahmad.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya