Kemenhub: Penerbangan Perintis Tekan Disparitas Harga dan Inflasi Kebutuhan Pokok

Ilustrasi pesawat Penerbangan Perintis.
Sumber :
  • Antara/Andika Wahyu

VIVA Bisnis – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan bahwa eksistensi penerbangan perintis dapat menekan disparitas harga dan inflasi kebutuhan pokok, di berbagai daerah terpencil di Tanah Air. Sebab, selama ini penerbangan perintis bukan hanya mengangkut penumpang saja, namun juga muatan kargo barang-barang kebutuhan pokok.

Distribusi Logistik Pilkada di 9 Wilayah Papua Hampir Rampung, Dua Kabupaten Pakai Helikopter

Direktur Angkutan Udara Kemenhub, Putu Eka Cahyadi mengatakan, di tahun 2022 saja, ada 42 rute kargo perintis yang dilayani Kemenhub, dari total 5.698 penerbangan dan 6.007 ton barang yang berhasil diangkut.

"Salah satu keberhasilan menurunkan harga dengan perintis kargo misalnya terjadi di Kabupaten Mimika Papua," kata Putu di kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2023.

Ada Potensi Banjir, KPU Tangerang Pastikan Logistik Pilkada Sudah Terdistribusi 100 Persen

Harga Minyak Goreng di Indonesia Timur Turun Didukung Penerbangan Perintis

Susi Air

Photo :
  • Antara/ Ahmadi Azhari
Dibuka Menghijau, IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan Seiring Kinclongnya Bursa Asia-Pasifik

Berdasarkan data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, harga minyak goreng di wilayah timur Indonesia itu berhasil turun menjadi Rp 50 ribu per liter dari awalnya Rp 100 ribu per liter. Di mana, salah satunya adalah akibat dari operasional penerbangan perintis.

"Menurut kami, ini juga menjadi cara pengendalian inflasi di beberapa wilayah," ujarnya.

Selain minyak goreng, harga daging ayam ras juga mengalami penurunan dari awalnya Rp 200 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram. setelah adanya angkutan penerbangan perintis kargo. Kemudian, penurunan harga juga terjadi di Kabupaten Nduga, Papua, dengan harga minyak goreng yang turun dari awalnya Rp 50 ribu menjadi Rp 25 ribu per liter.

Selain itu, penurunan harga juga terjadi pada komoditas beras di Nduga. Dari awalnya seharga Rp 30 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilogram setelah adanya penerbangan kargo perintis.

Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Nunukan, di mana harga tepung terigu yang awalnya Rp 33 ribu per kilogram turun menjadi Rp 18 ribu per kilogram setelah adanya penerbangan perintis kargo.

"Hal itu seiring harga gula yang juga mengalami penurunan, dari awalnya seharga Rp 32 ribu per kilogram menjadi Rp 19 ribu per kilogram setelah adanya penerbangan perintis kargo," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya