Indonesia-Korea Bangun Kemitraan Lebih Kuat Melalui Kerja Sama Sektor Keuangan 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Keuangan Indonesia (OJK), Mahendra Siregar.
Sumber :
  • Press Release

VIVA Bisnis – Indonesia dan Korea Selatan mengembangkan persahabatan yang lebih erat dan kemitraan yang lebih kuat melalui kerja sama sektor keuangan. Sektor keuangan dan lingkungan investasi Indonesia yang stabil telah menarik perusahaan asing untuk memasuki pasar Indonesia.

Harga Bitcoin Tembus Rp1,5 Miliar Lagi, Kapan Waktu Terbaik Buat Beli Kripto?

Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, mengatakan, kekuatan ekonomi Indonesia saat ini menjadi landasan utama bagi perusahaan keuangan Korea untuk meyakini Indonesia sebagai tujuan ekspansi bisnis utama mereka. 

Pada 20 Februari 2023, kedua negara menggelar Business Forum dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Korea bertajuk “Developing Closer Friendship and Stronger Partnership through Enhanced Financial Cooperation. “Forum bisnis tersebut menandai peningkatan kedekatan dan kerja sama antara sektor keuangan Indonesia dan Korea, yang akan semakin mendorong kerja sama bilateral kita,” katanya Duta Besar Gandi dikutip dari keterangan persnya, Rabu 22 Februari 2023.

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Suku Bunga Korea Selatan dan Inflasi AS Jadi Sorotan

Indonesia-Korea Business Forum.

Photo :
  • PGN

Dia menyatakan bahwa selain mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik, Pemerintah Indonesia akan terus membangun sektor jasa keuangan yang inklusif dan kuat. Pertumbuhan ekonomi tercatat tumbuh sebesar 5,31% pada tahun lalu, serta peningkatan signifikan dalam realisasi investasi asing serta total perdagangan dengan dunia yang masing-masing mencapai 34% dan 23,7%. 

Hadiri Pertemuan dengan Menko Airlangga, Sekjen OECD: Keanggotaan Indonesia pada OECD Mendukung Visi Indonesia Emas 2045

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Keuangan Indonesia (OJK), Mahendra Siregar, yang hadir dalam acara tersebut sebagai pembicara utama, memaparkan sejumlah prioritas kebijakan OJK pada tahun 2023. Prioritas kebijakan tersebut antara lain pada ranah penguatan jasa keuangan melalui pengaturan, pengawasan, edukasi, dan perlindungan konsumen. 

"Selain itu, pertumbuhan ekonomi harus diupayakan dengan mengoptimalkan peran sektor keuangan," ujar Mahendra Siregar. 

Prioritas lainnya adalah peningkatan layanan dan penguatan kapasitas OJK melalui percepatan proses perizinan, yang terintegrasi dan peningkatan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Ketua OJK juga menggarisbawahi pendekatan yang dilakukan OJK untuk memastikan terciptanya pembiayaan yang berkelanjutan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

“Sektor regulasi keuangan harus berperan penting untuk memberikan insentif dan dukungan finansial terhadap upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri hilir, seperti nikel, untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik bertenaga baterai,” ujarnya.

Mewakili Pemerintah Korea Selatan, Deputi Gubernur Senior FSS, Lee Joon Soo, menegaskan bahwa Indonesia saat ini merupakan pasar terbesar keempat bagi perusahaan keuangan Korea. “Forum bisnis ini dapat membantu perusahaan Korea untuk lebih memahami kebijakan dan pengawasan yang dilakukan OJK sehingga mereka bisa memposisikan diri secara tepat untuk berkontribusi pada pengembangan industri keuangan dan perlindungan konsumen di Indonesia”, katanya 

Dia menambahkan bahwa kemitraan antara Indonesia dan Korea telah berkembang ke level yang lebih tinggi. Lee mengajak lebih banyak perusahaan keuangan Indonesia untuk membangun bisnis di Korea dimana FSS akan mendukung mereka secara proaktif.

Sektor keuangan dan lingkungan investasi Indonesia yang stabil telah menarik perusahaan asing untuk memasuki pasar Indonesia. Korporasi besar asal Korea Selatan, seperti Hyundai Motor, LG, dan Lotte Chemicals, sudah masuk dan melakukan bisnis besar di Indonesia. Korea Selatan tercatat sebagai investor terbesar ke-7 di Indonesia pada tahun 2022, dengan total realisasi investasi sebesar US$ 2,29 miliar, atau meningkat 40,06% dari realisasi investasi tahun 2021. 

Perusahaan keuangan Korea Selatan juga memilih Indonesia sebagai tujuan ekspansi bisnisnya. Terdapat 31 perusahaan jasa keuangan Korsel di Indonesia, yang bergerak dalam sektor perbankan, asuransi, sekuritas, dan manajemen aset. Enam Bank Korsel telah beroperasi penuh di Indonesia, yaitu Hana Financial Group, KB Bank, Woori Bank, Shinhan Bank, IBK, dan APRO. Perusahaan jasa keuangan Korsel lain seperti Mirae Asset dan Hanhwa Insurance juga mencapai kesuksesan di Indonesia, sehingga kerap dicontoh perusahaan Korea lainnya untuk pengembangan bisnisnya di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya