Program Kartu Prakerja Dilanjutkan dengan Skema Norma, Efektifkah Genjot Keahlian Pekerja?

Menko Airlangga bebincang dengan alumni Program Kartu Prakerja di Yogyakarta.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA Bisnis – Program Kartu Prakerja memasuki babak baru dengan penerapan dengan skema normal atau berlangsung secara offline. Seberapa efektifkah program tersebut mendongkrak perekonomian?

Program Ini Berikan Dampak Lebih Luas

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah, menuturkan, program Kartu Prakerja yang dikomandoi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto itu, dinilai mampu meningkatkan keahlian pekerja. Hal tersebut dibuktikan dari survei yang telah dilakukan. 

"Tujuan pertama dari program Kartu Prakerja adalah meningkatkan keahlian, dari survei yang dilakukan oleh Kartu Prakerja sudah ada kenaikan keahlian," tutur Piter, di Jakarta, dikutip Selasa, 21 Februari 2023.

Perkuat Ekonomi di Lamsel, Egi-Syaiful Ingin Lahirkan Wirausaha Baru

Namun Piter menambahkan, perlu ada survei lanjutan untuk menyimpulkan hal tersebut. Khususnya terkait, kesuksesan Kartu Prakerja dalam meningkatkan keahlian tidak serta merta  dapat mengurangi pengangguran.

Presiden Jokowi dan peserta kartu prakerja.

Photo :
  • VIVA/Anwar Sadat
Prabowo Temui Presiden Luong Cuong, Ingin Kerja Sama Ekonomi Diperkuat

"Peningkatan keahlian belum otomatis mengurangi pengangguran. Ada faktor lain yg juga berperan, yaitu kondisi perekonomian," jelasnya.

Apakah Kartu Prakerja telah berhasil meningkatkan kualitas SDM? Piter menegaskan, tujuan peningkatan keahlian pekerja tidak sama dengan meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Menurutnya, kedua hal tersebut merupakan hal yang berbeda.

"Tujuan Kartu Prakerja hanya untuk pekerja, SDM Indonesia tidak hanya pekerja. Meningkatkan kualitas SDM Indonesia tidak cukup dengan Kartu Prakerja, tapi melalui semua upaya lain; utamanya sistem pendidikan formal dan non formal yg ada di Kemendikbud," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning, David Atchoarena, menilai, Kartu Prakerja sebagai game changer, atau pembawa perubahan besar, dalam upaya meningkatkan pembelajaran bagi orang dewasa di luar pendidikan formal. 

"Ini sekaligus membangun jembatan antara pendidikan formal dan informal. Teknologi menjadi 'game changer' terutama dalam memberikan tempat bagi platform digital untuk pengembangan keterampilan angkatan kerja (upskilling dan reskilling)," kata David.

Alumni Program Kartu Prakerja di NTB.

Photo :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

Sementara itu, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, program Kartu Prakerja bertujuan untuk mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan.

Airlangga menguraikan, program Kartu Prakerja merupakan misi kemanusiaan dengan pemberdayaan yang melibatkan pendidikan, ketenagakerjaan, dan kewirausahaan. 

"Program ini lebih dari sekadar kebijakan, pendanaan atau teknologi. Dibutuhkan perubahan radikal dalam institusi dan budaya, serta di pemerintahan, perusahaan dan individu," kata Airlangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya