Distribusi Minyakita Dibatasi, Kemendag: Hanya untuk Masyarakat Pendapatan Menengah-Bawah

MinyaKita.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA Bisnis – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan, minyak goreng curah dalam bentuk kemasan merek Minyakita hanya diperuntukkan bagi masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah. Hal itu menyusul langkanya minyak goreng itu di pasaran.

Daftar Harga Pangan 18 Desember 2024: Bawang Merah hingga Telur Ayam Naik

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Kasan mengatakan, dari langkanya Minyakita itu maka penjualan hanya melalui pasar tradisional.

"Minyakita ini kan dikhususkan untuk konsumen rumah tangga dengan pendapatan menegah ke bawah. Sekarang kita fokus jalur distribusi hanya lewat pasar tradisional, konsumennya rumah tangga pendapatan menengah ke bawah. Jadi yang lewat jalur distribusi lain kita tutup," kata Kasan di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin, 20 Februari 2023.

Dapat Insentif Pemerintah, PPN MinyaKita hingga Gula Industri Tetap 11 Persen

MinyaKita.

Photo :
  • Dokumentasi Kemendag.

Kasan menuturkan, untuk mengatasi keleangkaan Minyakita itu Pemerintah menambah kebutuhan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO). 

Jelang Nataru, Kemendag Sebut 6 Bahan Pokok Bakal Diskon Hingga 70 Persen

"Sekarang dalam proses kita menambah DMO-nya termasuk insentif untuk produsen ini untuk ke Minyakita," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menemukan, 555 ribu liter minyak goreng curah dalam kemasan atau Minyakita di PT Bina Karya Prima, Marunda.

"Hari ini kita temukan banyak sekali ada 555 ribu liter atau 500 ton, artinya setengah juta. Di sini ditemukan belum dikirim oleh perusahaan dengan dasar mereka katanya belum dapat DMO tapi sudah lama sekali, ini produksi bulan Desember," ujar Zulhas. 

Zulhas dengan itu meminta agar seluruh minyak goreng yang ditimbun tersebut segera didistribusikan ke pasar-pasar tradisional yang ada di pulau Jawa. 

"Jadi tiga hari saya pikir bisa selesai ini, agar di Jawa dulu. Karena di Jawa ini paling banyak, jangan untuk pasar modern dulu, ini nanti untuk pasar-pasar rakyat," jelasnya. 

"Kalau masih lebih (distribusi) Sumatera, kalau tidak bisa di Jawa aja dulu di pasar-pasar. Memang kita kurangi untuk online sama pasar modern," lanjutnya. 

Meski demikian, Zulhas enggan menyebutkan bahwa temuan minyak 555 ribu liter itu sebagai penimbunan. 

"Ini menurut yang punya, ini mereka kan dapet DMO, dapat DMO bikin pokoknya nggak datang-datang. Tentu nanti itu tugas Satgas, tapi saya minta barangnya dihabisin dulu agar dikirim dulu memenuhi pasar. Untuk benar salah nanti, kan ini baru kita ketemu hari ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya