Surplus Dagang RI Berlanjut Bikin Rupiah Menguat
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis pagi, 16 Februari 2023. Terpantau pukul 09.14 WIB rupiah menguat sebesar 10 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp 15.196 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.206 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.194 per dolar AS.
Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan ditutup melemah hari ini. Ibrahim mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 mengalami surplus sebesar US$87 miliar atau Rp 58,9 triliun.
"Nilai ekspor Indonesia Januari 2023 mencapai US$22,31 miliar atau turun 6,36 persen dibanding ekspor Desember 2022. Dibanding Januari 2022 nilai ekspor naik sebesar 16,37 persen," ujar Ibrahim dalam risetnya Kamis, 16 Februari 2023.
Sedangkan nilai impor Indonesia pada Januari 2023 sebesar US$18,44 miliar atau turun 7,15 persen dibandingkan Desember 2022, atau naik 1,27 persen dibandingkan Januari 2022.
"Surplus neraca perdagangan ditopang oleh surplus komoditas nonmigas mencapai US$5,29 miliar yang didorong oleh komoditas bahan bakar mineral, kemudian lemak dan minyak hewan atau nabati, besi dan baja," jelasnya.
Ibrahim melanjutkan, Bank Indonesia juga melaporkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia kuartal IV-2022 tetap terkendali. Posisi ULN Indonesia pada akhir kuartal IV-2022 tercatat sebesar US$396,8 miliar.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada kuartal IV-2022 secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 4,1 persen yoy, melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 6,7 persen," terangnya.
Kontraksi pertumbuhan ini jelasnya, terutama bersumber dari ULN Pemerintah dan sektor swasta. Perkembangan posisi ULN pada kuartal IV-2022 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah direntang Rp 15.190-Rp 15.240," ujarnya.