DBS Indonesia Gandeng KreditPro Kucurkan Kredit ke UMKM

Bank DBS Indonesia.
Sumber :
  • dbs.com

VIVA Bisnis – BS Bank Ltd (DBS) dan Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan platform pendanaan online KreditPro di bawah naungan PT Tri Digi Fin, guna menyalurkan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. 

Menko Cak Imin Sebut Tak Ada Bansos Khusus karena Kenaikan PPN Jadi 12 persen

Direktur Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, dalam kerja sama itu DBS berperan sebagai pemberi pinjaman institusi (institutional lender), di mana dana pinjaman disalurkan kepada UMKM yang tergabung di KreditPro. Kerja sama ini sejalan dengan target DBS dalam menjangkau segmen UMKM.

“Kerja sama dengan KreditPro ini memberikan kami kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif terhadap pertumbuhan pembiayaan B2B berbasis ekosistem di Indonesia. Di Bank DBS Indonesia, kami memastikan agar para nasabah dapat fokus menumbuhkembangkan bisnis dengan kapabilitas digital kami yang menyeluruh,” ujar Kunardy dikutip dari keterangannya, Kamis, 15 Februari 2023.

BCA Bukukan Laba Bersih Rp 50,5 Triliun hingga November 2024

Sebagai informasi, KreditPro adalah platform penyedia layanan pembiayaan rantai pasok yang merupakan bagian dari DigiAsia, perusahaan teknologi finansial (tekfin) bagi business to business (B2B) di Indonesia. DigiAsia dinilai terus berinovasi untuk memberikan kemudahan akses atas produk-produk finansial yang terjangkau, terlepas dari besaran usaha, infrastruktur, maupun literasi digital para pelakunya. 

Co-founder DigiAsia Bios Prashant Gokarn mengaku antusias atas kerja sama yang terjalin dengan DBS. “Kami sangat percaya kerja sama ini akan memberikan dampak positif dan keuntungan kepada sektor UMKM di Indonesia,” ungkapnya

Ada Perlindungan Terhadap Masyarakat Bawah dan Menengah di Balik Kebijakan PPN pada 2025

Untuk mewujudnyatakan misi DigiAsia, KreditPro hadir memberikan pembiayaan rantai pasok bagi berbagai value-chain, mulai dari usaha kecil (warung), wholesaler (grosir), hingga tingkat distributor. Dalam menjalankan hal tersebut, saat ini KreditPro berfokus pada industri Fast Moving Gonsumer Goods (FMCG), telekomunikasi, dan sektor agribisnis, serta berencana untuk merambah ke sektor lainnya ke depan.

Co-founder DigiAsia Bios dan Komisaris Utama KreditPro Alexander Rusli menyatakan, kerja sama ini akan semakin menguatkan misi perushaan dalam mendukung transformasi keuangan mitra-mitra kami di era digital ini. “Dengan biaya terjangkau melalui beragam produk finansial untuk mass-market,” singkatnya.

Vice President KreditPro Rizky Jonathan menambahkan, Kerja sama kami dengan DBS akan menjadi peluang yang sangat baik untuk memperluas jangkauan kredit perusahaan. “Kepada komunitas pelaku usaha yang membutuhkan dukungan keuangan,” ungkapnya.

Kerja Sama DBS dan KreditPro.

Photo :
  • Dokumentasi DBS.

Kerja sama ini juga ditegaskan DBS adalah upaya berupaya mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Bahkan untuk usaha terkecil sekalipun, dan pembiayaan rantai pasok melalui pinjaman produktif, dengan pendekatan biaya dan risiko yang rendah.

Melalui kerja sama antara DBS dan KreditPro ini, para pelaku usaha yang menggunakan produk DigiAsia akan memperoleh akses pembiayaan dari DBS. Untuk langkah awal, kerja sama ini akan fokus pada ekosistem industri FMCG.

Pembiayaan akan tersedia secara mudah dan cepat berdasarkan atas analisis pembayaran dan rekam jejak para pelaku usaha dalam ekosistem DigiAsia. Layanan pembiayaan ini tersedia dengan biaya dan alur transaksi yang transparan didukung oleh sistem closed-wallet dari DigiAsia.

Group Head IBG Ecosystem Bank DBS Abdul Raof Latiff menyatakan, melalui kerja sama dengan KreditPro, DBS berencana untuk menyediakan dukungan terhadap ekosistem nasabah korporasi besar. Melalui, pembiayaan atas rantai pasok mereka dengan para pelaku UMKM yang termasuk di dalamnya.

“Usaha bersama ini sejalan dengan strategi kami untuk mewujudkan solusi saling menguntungkan, juga solusi embedded digital financing di berbagai industri demi meningkatkan ketahanan ekosistem bisnis dan rantai pasok,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya