Kembangkan Iklim Kerja yang Dinamis, BAT Indonesia Diapresiasi Internasioanal
- U-Report
VIVA Bisnis –  British American Tobacco (BAT) Indonesia, kembali meraih penghargaan di bidang sumber daya manusia di tingkat internasional, yakni Top Employer 2023. Sebelumnya, BAT Indonesia pernah memperoleh penghargaan yang sama pada tahun 2018, 2019, dan 2020.
Top Employer merupakan penghargaan yang diberikan oleh Top Employer Institute kepada perusahaan di seluruh dunia dengan praktik sumber daya manusia (human resource/HR) terbaik, menunjukkan tingkat keterlibatan karyawan tinggi, dan memiliki budaya tempat kerja yang sangat baik.
ilustrasi pekerjaan
- U-Report
"Penghargaan Top Employer 2023 ini merupakan bentuk pengakuan bahwa kami di BAT Indonesia telah melakukan hal yang tepat dalam pengembangan sumber daya manusia," kata Direktur HR & Inclusion BAT Indonesia Jonathan Sembiring melalui keterangannya, Senin, 13 Februari 2023.
Dalam penghargaan itu, BAT Indonesia menjadi salah satu dari delapan perusahaan di Indonesia yang memenangkannya tersebut. Pemilihan pemenang Top Employer dilakukan melalui tahapan seleksi dan penilaian yang ketat.Â
Penilaian itu berdasarkan 20 pilar strategi pengembangan sumber daya manusia termasuk kepemimpinan, digitalisasi, lingkungan kerja, kesempatan pengembangan karir, pembelajaran, nilai-nilai dan budaya kerja, etika dan integritas, kesejahteraan, keberagaman dan inklusi, serta keberlanjutan.
Dengan ketatnya proses seleksi dan penilaian, Jonathan mengatakan pihaknya semakin percaya diri bahwa perusahaan memiliki standar yang tinggi dalam menciptakan tempat kerja terbaik dan memberikan ruang bagi karyawan untuk mengembangkan karir dan menciptakan dampak positif.
"Penghargaan ini juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus bertransformasi, berinovasi dan melakukan terobosan-terobosan guna menciptakan tempat kerja terbaik bagi karyawan kami," harap Jonathan menutup keterangannya. (Ant)
Kerja Keras Bagai Kuda tapi Gak Kaya-kaya? Ternyata Ini 7 Alasannya!
Banyak orang merasa frustrasi karena tidak bisa mencapai kebebasan finansial, meskipun merasa sudah mengorbankan waktu dan tenaga untuk bekerja. Kok bisa?
