Beli MinyaKita Pakai KTP Bikin Repot, Begini Ide Baru Mendag
- Dok. Kemendag
VIVA Bisnis – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menegaskan, syarat pembelian MinyaKita tidak perlu menggunakan kartu tanda penduduk (KTP). Sebab, ia menilai syarat itu tidak efisien dan bakal merepotkan masyarakat.
Hal itu diutarakannya, usai melepas ekspor produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
"Tentunya ya repot (kalau pakai KTP). Jadi nanti dipasang (pemberitahuan), bahwa pembeli (per orang) hanya bisa beli 2 liter atau 2 botol (per hari)," kata Zulkifli, Jumat, 10 Februari 2023.
Penjualan MinyaKita Hanya di Pasar Tradisional
Dia juga memastikan bahwa penjualan MinyaKita hanya dapat dilakukan di pasar tradisional. Hal itu untuk mencegah kelangkaan minyak goreng bagi masyarakat kurang mampu.
"Jualan online kita stop, grosir kita stop, sekarang fokus ke pasar tradisional. Jadi kalau nyari MinyaKita ya ke pasar, karena itu kan untuk masyarakat yang ke bawah. Yang lain beli premium dong," ujarnya.
Diketahui, Kementerian Perdagangan baru saja mengeluarkan kebijakan baru tentang pembelian MinyaKita, yang tertuang dalam Surat Edaran No. 3 Tahun 2023 tentang Penjualan Minyak Goreng Rakyat. Di mana, pembelian MinyaKita ditetapkan hanya diperbolehkan 10 kilogram per orang per hari.
Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Kasan menjelaskan, Surat Edaran tersebut juga melarang pengecer untuk menjual MinyaKita lebih dari harga eceran tertinggi (HET), sebesar Rp14.000 per liter. Produsen, distributor, sampai dengan pengecer, harus mematuhi harga penjualan dalam negeri (domestic price obligation).
"Penjualan Minyak Goreng Rakyat oleh pengecer kepada konsumen paling banyak setara 10 kg (sepuluh kilogram) per orang per hari," kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Kasan.
Dia menambahkan, penjualan MinyaKita juga tidak boleh menggunakan mekanisme bundling atau dijual dengan produk lainnya.
"Penjualan Minyak Goreng Rakyat sebagaimana dimaksud dalam huruf a tidak diperkenankan menggunakan mekanisme bundling dengan produk lain," ujarnya.