Menteri Suharso Ungkap Penyebab Angka Kemiskinan RI Turun Tipis di 2022
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA Bisnis – Perekonomian RI sepanjang 2022 tercatat tumbuh lebih positif yaitu mencapai 5,31 persen dibandingkan tahun 2021 yang hanya tumbuh sebesar 3,69 persen. Namun, dari pertumbuhan itu, ternyata angka kemiskinan RI hanya turun tipis dari dari 9,7 persen pada September 2021 menjadi 9,6 persen September 2022.
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan, sedikitnya penurunan angka kemiskinan itu karena adanya perubahan jenis pekerjaan dibandingkan saat sebelum pandemi COVID-19.
"Angka penurunan kemiskinan yang tidak terlalu signifikan dari sisi terbentuknya lapangan kerja, memang pembentukan lapangan kerja tidak linier dengan pertumbuhan ekonomi itu dapat kita bisa pahami. Karena distribusi dari jenis pekerjaan itu sedang mengalami perubahan setelah kita berhadapan dengan pandemi," kata Suharso di kantor Kementerian PPN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Februari 2023.
Suharso menjelaskan, saat perekonomian dunia sedang mengalami gangguan akibat adanya pandemi dan konflik geopolitik, beberapa pekerjaan terindikasi banyak yang berguguran.
"Jadi ada pekerjaan-pekerjaan yang hilang, (digantikan) pekerjaan-pekerjaan yang baru. Dan pekerjaan-pekerjaan yang baru membutuhkan tingkat keterampilan yang berbeda," ujarnya.
Namun, Suharso meyakini ke depan angka pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan nasional akan sejalan. "Saya kira ke depan mudah-mudahan bisa sedikit linier," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia sepanjang 2022 secara kumulatif tumbuh sebesar 5,31 persen secara year on year (yoy), dibandingkan tahun sebelumnya atau 2021.
"Perekonomian Indonesia tumbuh solid sepanjang tahun 2022. Secara kumulatif perekonomian Indonesia 2022 tumbuh 5,31 persen bila dibandingkan tahun 2022," kata Kepala BPS Margo Yuwono Margo dalam telekonferensi, Senin 6 Februari 2023.
Menurut Margo, kinerja perekonomian 2022 menguat bila dibandingkan tahun 2021. Sebab pertumbuhan ekonomi tahunan kembali mencapai 5 persen seperti sebelum terjadinya pandemi COVID-19.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 Margo mengatakan, sebesar 5,01 persen secara yoy dan 0,36 persen secara bulanan (month to month/mtm).