Mata Uang Lira dan Indeks Saham di Turki Anjlok Setelah Gempa Besar

Gempa berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang sebagian besar Turki dan Suriah, pada Senin pagi, 6 Februari 2023.
Sumber :
  • AP Photo.

VIVA Bisnis – Gempa berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang Turki telah menyebabkan mata uang Lira Turki mencapai rekor terendah baru. Sementara itu, indeks di pasar saham juga anjlok.

IHSG Menguat pada Sesi I, Sederet Saham Berhasil Kinclong

Melansir Al Arabiya.net, Selasa 7 Februari 2023, hal itu terjadi akibat dari gempa bumi yang besar dan menambah tekanan mulai dari penguatan dolar AS, risiko geopolitik, dan inflasi yang mengejutkan dari luar negeri.

Adapun Lira tercatat merosot ke 18,85 terhadap dolar AS pada awal perdagangan. Indeks saham Turki, BIST tercatat turun sebesar 4,6 persen dengan saham bank jatuh lebih dari 5 persen sebelum memangkas beberapa kerugian, serta indeks utama turun sekitar 2,5 persen pada 09.10 GMT.

BCA Segera Bagikan Dividen Interim kepada Investor, Siapkan Dana Lebih dari Rp 6 Triliun 

“Peristiwa tragis dengan bagian selatan Turki yang dilanda gempa kuat adalah sumber ketidakpastian tambahan menjelang pemilihan penting yang kemungkinan besar akan diadakan pada bulan Mei,” kata Piotr Matys, analis FX senior di In Touch Capital Markets.

Petugas berusaha menjangkau warga yang terjebak di bangunan akibat gempa Turki.

Photo :
  • (AP Photo/Mahmut Bozarsan.
Bursa Asia Merosot Seiring Reli Indeks di Wall Street Terhenti Akibat Trump Kembali Jadi Presiden AS

Sedangkan pada bursa saham Turki, Borsa Istanbul mengumumkan untuk sementara menghentikan transaksi saham beberapa perusahaan di zona gempa. Meskipun perdagangan diperkirakan akan dilanjutkan di kemudian hari.

Untuk saat ini, pasar negara berkembang berada di bawah tekanan yang lebih luas dengan mata uang dan saham di seluruh negara berkembang merasakan sakit dari reli dolar yang tajam pada hari Jumat. Hal itu setelah laporan pekerjaan AS yang kuat, menunjukkan Federal Reserve bisa tetap hawkish lebih lama.

Namun, Turki dalam hal ini merasakan tekanan tambahan. Sebab, ketegangan geopolitik telah meningkat kembali baru-baru ini, yang mana itu mengindikasikan bahwa Amerika Serikat akan mendorong penegakan sanksi Rusia yang lebih keras.

Hal itu akan menambah tekanan pada pasar Turki setelah Washington memperingatkan Ankara tentang ekspor bahan kimia, microchip, dan produk lain ke Rusia yang dapat digunakan dalam upaya perang Moskow di Ukraina.

Sebelumnya diberitakan, Gempa berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang sebagian besar Turki dan Suriah, pada Senin pagi, 6 Februari 2023, telah merobohkan ratusan bangunan dan menewaskan lebih dari 1.500 orang di kedua negara tersebut.

Ratusan orang diyakini masih terperangkap di bawah puing-puing, dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah karena petugas penyelamat mencari gundukan reruntuhan di kota-kota besar dan kecil di seluruh area.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya