Gibran Naikkan PBB Solo tapi Juga Tawarkan Stimulus Berupa Diskon

Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka menyebut ada stimulus kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Nasib Pemberlakuan PPN 12 Persen Dindur, Luhut Pandjaitan Jelaskan Begini

"Naiknya tinggi, stimulusnya tinggi juga. Kalau pingin ada request (permintaan) pengurangan, diskon, bisa," katanya di Solo, Minggu.

Ia mengatakan kenaikan besaran PBB wajar karena Solo merupakan kotamadya. Selain itu, pembangunan infrastruktur secara besar-besaran sudah dilakukan sejak beberapa waktu terakhir.

PPN Naik Jadi 12 Persen Bakal Berdampak ke Dunia Usaha, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Kalau Bisa Ditunda

"Solo ini sudah kota lho ya, sudah berkembang banget. Nilai tanahnya ya pasti naik," katanya.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bersama Anggota Komisi III DPR Eva Yuliana (kanan) dan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah A Yuspahruddin (tiga dari kanan) di Rutan Kelas 1 Surakarta, Senin, 14 Februari 2022.

Photo :
  • ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
H&M Resmi Hadir di Shopee Mall, Temukan Fashion Terkini dengan Beragam Promo Menarik!

Apalagi, dikatakannya, rumah-rumah yang berada di dekat tempat-tempat wisata dan beberapa kawasan bisnis.

"Yang rumahnya sekitar museum, Pedaringan, sekitar Technopark, Waterpark, sekitar Solo Safari," katanya.

Ia mengatakan kenaikan nilai jual objek pajak (NJOP) untuk mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta. Pada 2023 ini target PAD Kota Surakarta naik sebesar Rp80 miliar dibandingkan tahun lalu menjadi Rp820 miliar.

Mengenai kenaikan PBB tersebut banyak warga yang menyampaikan keluhan kepada Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), salah satunya Siti Rahayu. Warga Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, ini menyampaikan nilai pajak tanah terlalu tinggi sehingga tidak sesuai jika dibandingkan dengan penghasilannya per bulan.

Pengendara sepeda motor dan mobil melintas di kawasan Ngarsopuro, Surakarta (Solo), Jawa Tengah. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

"Mas Gibran, saya tinggal di rumah penirang tua (peninggalan orang tua) serasa ngontrak. Nilai pajak yang terlalu besar dibanding penghasilan saya dan kebutuhan saya. Sebelumnya 1th sekitar Rp5.600.000  sekarang Rp14.200.000. Saya dengan penghasilan kotor Rp3 juta, opo ya mampu?" tulisnya.

Warga lain Ginanjar juga menyayangkan kenaikan PBB dilakukan tanpa diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat.

"Mas Wali, ini saya cek PBB 2023 rumah saya naik drastis dari Rp600 rb jadi Rp1 juta. Saya cek lewat aplikasi Solo Destination, naiknya tinggi sekali, dan tanpa ada sosialisasi," tulis warga Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan ini. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya