Nasib Karyawan Transmart yang Gerainya Beguguran

Gerai Transmart.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Sejumlah Transmart di Batam dan Jakarta sudah tutup permanen akibat kondisi pandemi dan perubahan pola belanja masyarakat. Akibatnya, banyak karyawan/pekerja harus rumahkan atau dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Mengapa Proyek Anda Gagal? Temukan Kuncinya di Sini

Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid mengatakan, penutupan Transmart itu merupakan opsi terakhir dari manajemen.

"Menutup toko adalah opsi terakhir setelah kita melakukan berbagai strategi untuk kita menyegarkan dan menyehatkan toko tersebut. Tapi jika membebani tentunya dengan berat hati tentunya kita tutup, nah berimplikasi terhadap karyawan di dalamnya dengan berat hati kita juga rumahkan mereka," kata Satria saat dihubungi VIVA Jumat, 3 Februari 2023.

Peraturan Baru Jam Kerja Karyawan Berlaku di Seluruh Indonesia, Simak Ketentuannya!

Manajemen berharap, karyawan yang sudah dirumahkan agar segera mendapatkan pekerjaan. Namun, untuk jumlah karyawan yang telah di PHK manajemen enggan menyebutkan jumlahnya.

Suasana Transmart Blok M Square sepi pengunjung.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

Sementara itu Satria menuturkan, dari sejumlah gerai yang ditutup itu tidak semua karyawan terkena PHK. Karena beberapa diantaranya dipindahkan ke gerai lainnya.

Meski demikian, jumlah itu jelasnya tidaklah banyak. Sebab manajemen melihat proporsi kebutuhan pekerja dengan toko Transmart.

"Jadi kan kita riset kebutuhan toko juga yang bisa menampung mereka, jadi tidak bisa semua kita tampung. Kita lihat proporsinya, tetapi kalau memang proporsinya beberapa toko dan kualifikasi karyawan yang kita rumahkan sesuai, ya kita akan deliver itu ke toko yang masih buka," ujarnya.

Ilustrasi TransMart.

Photo :
  • Instagram @transmart_ind

Sebelumnya diberitakan, salah satu gerai Transmart yang tutup permanen berada di Mall ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Di mana lantai basement 1 yang dahulu digunakan sebagai gerai Transmart kini hanya menjadi bangunan kosong.

Produk-produk maupun tulisan Transmart di sekitar lantai basement pun sudah tidak terlihat.

"Saya cuma tau tutup saja dari teman-teman yang jualan di sini (ITC Kuningan). Lupa kapan (tutupnya) tapi sekitar awal bulan November sih, kayaknya gara-gara COVID-19 jadi sepi, sebelum COVID-19 lumayan pengunjungnya," ucap Resmiwati.

Adapun sepinya pengunjung untuk mengunjungi dan berbelanja di gerai Transmart ini viral di media sosial setelah diunggah melalui akun Twitter @strategi_bisnis.

Dalam unggahannya, Transmart yang sebelumnya bernama Carrefour ini menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang cukup ramai lantaran harganya tidak terlalu tinggi.

"Dulu saat masih Carrefour, lumayan ramai karena harga kompetitif. Saat sudah jadi Transmart, banyak yang jadi sepi kayak gini," bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.

Disebutkan, gerai Transmart menjadi sepi karena harga bahan-bahan kebutuhan pokok saat cenderung naik. Sehingga para pelanggan lebih memilih berbelanja di tempat lain.

"Para konsumen bilang, Transmart sekarang mahal-mahal. Pelanggannya price sensitive. Kalau tidak ada perubahan, banyak gerai Transmart yang akan tutup," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya