Cuma 1/5 Investasi Hijau Masuk ke Negara Berkembang, Menteri Bahlil: Anomali

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Pemerintah berkomitmen membangun ekonomi hijau melalui transisi energi maupun investasi yang berkelanjutan. Hal itu guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan tetap memperhatikan lingkungan.

Emas Digital Mulai Dilirik, Ini 5 Kelebihannya

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia berharap, hal ini bisa nantinya bakal menjadi suatu gerakan perubahan bagi Indonesia, untuk mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2045.

"Ada anomali berpikir antara negara maju dan berkembang. Di berbagai belahan dunia mengatakan, semua negara harus memakai energi baru terbarukan, tetapi hanya 1/5 investasi energi hijau yang masuk ke negara berkembang," kata Bahlil dalam keterangannya, Kamis, 2 Februari 2023.

Harga Emas Makin Bersinar, Jadi Investasi Tercuan Sepanjang Masa?

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Photo :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Karenanya, Bahlil menegaskan bahwa diperlukan kesamaan berpikir bahwa semua negara setara, dan seharusnya tidak ada diskriminasi antara negara berkembang dan negara maju. "Selain itu, pemerintah juga mendorong penurunan emisi karbon sebesar 31,89 persen pada tahun 2030," ujarnya.

OJK Klaim Aset Kripto Berpotensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Begini Penjelasannya

Hal senada juga diutarakan oleh Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono. Dia memaparkan, dalam perkembangannya pembangunan IKN terdiri dari lima aspek, yaitu green, smart, inclusive, resilient, dan sustainable.

Karenanya, IKN dipastikan Bambang tidak hanya untuk pusat pemerintahan, tetapi juga dirancang untuk menjadi pusat perekonomian yang baru. Dia menegaskan, pemerintah juga sangat terbuka dan mendukung para investor, untuk menjajaki peluang investasi besar di IKN serta berkontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi.

"Ada 9 area sedang kita fokuskan, yang tentunya dibangun sesuai dengan kebutuhan dan budaya masyarakat. Hanya 25 persen dari daerah tersebut yang akan diisi bangunan, 65 persennya untuk reforestasi, dan 10 persennya untuk taman dan tempat produksi pangan," kata Bambang.

"Sementara hutan yang telah terpakai, akan dikembalikan menjadi hutan tropis lagi. Hal ini dilakukan dalam rangka mencapai sustainable environment," ujarnya.

Diketahui, pemerintah terus berupaya untuk mendorong peningkatan dan pemulihan ekonomi Indonesia menuju Indonesia Maju, melalui beberapa langkah. Misalnya seperti target investasi tahun 2023 yang meningkat menjadi Rp 1.400 triliun, mendorong hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat, program-program UMKM naik kelas, serta pembangunan IKN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya