Gerai Ritel Transmart Milik Chairul Tanjung Bertumbangan
- VIVA / Yeni Lestari
VIVA – Gurita bisnis milik pengusaha Chairul Tanjung, yaitu gerai hipermarket PT Trans Retail Indonesia atau Transmart, tampak sepi pengunjung hingga produk yang dijual kosong. Beredar kabar bahwa bisnis retail tersebut pun akan ditutup di beberapa tempat.
Salah satu gerai Transmart yang sepi pengunjung dan diisukan akan gulung tikar, yaitu Transmart Blok M Square. Berdasarkan pantauan VIVA di lokasi, hanya 5-6 orang saja yang datang untuk membeli barang.
Beberapa rak barang-barang, dan lemari menjual produk yang harus dibekukan atau didinginkan terlihat banyak yang kosong. Beberapa petugas tidak sampai 10 orang terlihat berlalu lalang di sekitarnya.
Saat VIVA mencoba untuk bertanya kepada salah satu karyawan, mereka tidak berkenan untuk ditanyakan mengenai isu akan ditutupnya gerai Transmart itu.
Indri (24) salah satu penjual yang ada di depan Transmart itu mengatakan, memang barang yang dijual sudah banyak yang kosong. Bahkan menurutnya, kasir yang menjaga juga turut berkurang.
"Pengunjung Transmart sepi akhir-akhir ini, 2021 masih ramai 2022 udah mulai menurun, apalagi sekarang 2023. Kasirnya juga yang biasanya tiga sekarang satu, sejak Januari kasir tiga jadi satu, terus di dalam sudah banyak yang kosong," ujar Indri saat ditemui VIVA dil okasi Kamis, 2 Januari 2023.
Sedangkan, pedagang lainnya yang ada di sekitar Transmart mengatakan bahwa beredar kabar gerai milik Chairul Tanjung itu akan ditutup setelah bulan puasa.
"Dengar-denger abis puasa Transmart tutup, isu transmart tutup sudah dari Desember 2022," kata salah satu pedagang.
Sementara itu, salah satu gerai Transmart yang tutup permanen berada di Mall ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Di mana lantai basement 1 yang dahulu digunakan sebagai gerai Transmart kini hanya menjadi bangunan kosong. Produk-produk maupun tulisan Transmart di sekitar lantai basement pun sudah tidak terlihat.
"Saya cuma tau tutup saja dari teman-teman yang jualan di sini (ITC Kuningan). Lupa kapan (tutupnya) tapi sekitar awal bulan November sih, kayaknya gara-gara COVID-19 jadi sepi, sebelum COVID-19 lumayan pengunjungnya," ucap Resmiwati.
Adapun sepinya pengunjung untuk mengunjungi dan berbelanja di gerai Transmart ini viral di media sosial setelah diunggah melalui akun Twitter @strategi_bisnis.
Dalam unggahannya, Transmart yang sebelumnya bernama Carrefour ini menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang cukup ramai lantaran harganya tidak terlalu tinggi.
"Dulu saat masih Carrefour, lumayan ramai karena harga kompetitif. Saat sudah jadi Transmart, banyak yang jadi sepi kayak gini," bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.
Disebutkan, gerai Transmart menjadi sepi karena harga bahan-bahan kebutuhan pokok saat cenderung naik. Sehingga para pelanggan lebih memilih berbelanja di tempat lain.
"Para konsumen bilang, Transmart sekarang mahal-mahal. Pelanggannya price sensitive. Kalau tidak ada perubahan, banyak gerai Transmart yang akan tutup," tandasnya.