FishLog Serap Ikan 15,000 Ton Lebih dari Mitra pada 2022

FishLog.
Sumber :
  • Dokumentasi Fishlog.

VIVA – Selama 2022, Startup agritech FishLog mencatat telah menyerap lebih dari 15,000 ton ikan dari seluruh perairan Indonesia, mendistribusikan 2,000 ton ikan ke seluruh Indonesia dan telah memiliki kemitraan dengan lebih dari 234 cold storage.

APDI Jakarta Setuju Ekosistem Digital Ditingkatkan, Pemerintah Harus Libatkan Banyak Pihak

FishLog juga menjangkau lebih dari 80 pelaku perikanan yang tersebar di seluruh Indonesia dan membantu setidaknya lebih dari 220 mitra UMKM di bidang perikanan. Pencapaian ini membuktikan langkah FishLog sebagai salah satu dalam memperluas layanannya untuk menjangkau lebih banyak lagi masyarakat dan pelaku perikanan di tahun 2023.

Chief Executive Officer dan Co-Founder FishLog Bayu Anggara menjelaskan, sebagai ecosystem enabler di industri ini, FishLog juga mencatat pertumbuhan pendapatan yang berlipat dari sisi supply dan demand perikanan di indonesia.

Cara PHE Picu Inovasi Guna Dongkrak Kinerja Bisnis

“Capaian ini masih akan terus kami tingkatkan untuk mendukung ekosistem rantai pasok perikanan Indonesia yang lebih terintegrasi, transparan dan berkelanjutan. Kami percaya bahwa untuk memperkuat ekosistem ini, diperlukan sinergi yang kuat antara stakeholder perikanan, baik nelayan, pengepul, pemilik gudang, distributor, pedagang hingga pelaku UKM pengolah produk perikanan,” ungkapnya.

Sinergi yang didorong oleh FishLog ini diharapkan juga dapat mempercepat realisasi jaringan Bulog-perikanan Indonesia di mana melalui produk dan layanan yang ada, FishLog memastikan, kontinuitas pasokan, kestabilan harga dan pemerataan komoditas perikanan di seluruh wilayah Indonesia.

SP PGN Tegaskan Pekerja Siap Dukung Pemanfaatan Gas Bumi Nasional Demi Swasembada Energi

Hingga saat ini, FishLog sendiri sudah menjangkau lebih dari 40 kota pesisir dan membuka lebih dari 500 pekerjaan di wilayah tersebut.

“Kami juga hadirkan FishLog Academy, salah satu program peningkatan kapabilitas tim, yang telah merekrut lebih dari 200 karyawan hingga akhir 2022. Kapasitas ini tentu masih akan kami perbesar hingga dua kali lipat di akhir tahun nanti,” ungkap Bayu.

Pertumbuhan bisnis yang signifikan ini diakui oleh Bayu masih sejalan dengan fokus FishLog dalam melakukan digitalisasi rantai pasok perikanan dan menjadi solusi dari permasalahan cold storage yang ada di Indonesia. FishLog berencana terus meningkatkan layanan yang ada untuk dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan ikan di kancah pasar yang lebih luas lagi.

Pekerja memanen ikan lele hasil budidaya di Tegalrejo, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hingga saat ini FishLog telah memiliki sejumlah produk dan layanan yang beragam seperti FishLog B2B Marketplace, FishLog Quality Center, FishFin - Channeling Inventory Financing, dan Commercial Partnership.

Melalui FishFin-layanan keuangan bagi para pelaku rantai pasok perikanan untuk mendapatkan pembiayaan perikanan berbasis inventori, FishLog telah mencatat distribusi pembiayaan sebesar lebih dari Rp 30 miliar kepada berbagai pelaku perikanan.

“Misi kami adalah untuk menjadi solusi digital dalam menyajikan layanan usaha yang berfokus pada kegiatan konsolidasi dan distribusi hulu ke hilir. Dengan memberikan akses terhadap pembiayaan, kami ingin terus dapat memperkuat jaringan ekosistem perikanan melalui penguatan kemitraan dengan sejumlah pihak,” tutur Bayu.

Di tahun ini juga, FishLog mempersiapkan dan sudah memulai beberapa uji coba di beberapa negara, selaras dengan tetap memperkuat posisi FishLog di Indonesia melalui produk dan layanan dan juga menciptakan lebih banyak kolaborasi strategis. FishLog akan terus mendorong untuk bisa membuka peluang pasar global untuk Indonesia dan mengembangkan pasar rantai pasok global.

Dari ekosistem yang besar ini, Bayu menjelaskan bahwa banyak mitra yang telah terbantu dan dapat melakukan ekspansi bisnis yang mereka miliki. Seperti yang dirasakan oleh Hermanto, salah satu mitra FishLog di Ternate.

“Saya sudah cukup lama bergabung dengan FishLog dan saat ini FishLog menjamin penjualan ikan saya sehingga stok ikan terus berputar. Saya juga sangat terbantu dengan dukungan FishLog dalam mendapatkan sertifikasi dolphin sehingga saya lebih mudah melakukan ekspor ikan ke beberapa negara,” ujar Hermanto.

Sementara itu Suharsono, mitra FishLog dari Timika juga mengakui bahwa sebelum bergabung dengan FishLog, dirinya kesulitan mendapatkan pendanaan.

“Melalui Fishfin, saya dapat melakukan ekspor ikan saya ke Jepang dan melakukan perputaran dana untuk memaksimalkan proses produksi,” tambahnya.

“Kepuasan dari para mitra inilah yang mendukung kami terus melakukan penguatan dan perluasan bisnis untuk menjangkau lebih banyak lagi mitra yang terbantukan. Dengan begitu, jaringan rantai pasok perikanan Indonesia akan tumbuh kuat dan dapat mempercepat realisasi terciptanya Bulog-perikanan di Indonesia,” tutup Bayu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya