Sri Mulyani Tegaskan Subsidi Energi RI Bisa Nyekolahin 35 Ribu Orang Jadi Bibit Pemimpin Bangsa

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA Bisnis – Sepanjang 2022 Pemerintah sudah merealisasikan anggaran subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 551,2 triliun, guna melindungi masyarakat. Jumlah tersebut disebut bisa untuk membiayai tiga kali lipat program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua Aprindo Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, meningkatnya angka subsidi energi itu akibat dari melonjaknya harga minyak dunia. Maka hal itu menyebabkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ikut terkerek naik.

"Subsidi (2022) mencapai Rp 555 triliun, tapi saya akan berikan contoh. LPDP bisa nyekolahin 35 ribu orang, kita sekolahkan lebih dari hampir 18 ribu alumni LPDP," kata Sri Mulyani dalam Kuliah Umum tahanan Ekonomi Dalam Perspektif Lokal, Nasional, dan Global, Kamis, 2 Februari 2023.

Komisi XI DPR Desak Apple Tanggung Jawab Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto/VIVA)

Photo :
  • vstory

Bendahara negara ini menuturkan, LPDP pada 2022 mengelola dana abadi sebesar Rp 120 triliun. Dana itu kemudian diinvestasikan, yang mana hasilnya digunakan untuk membiayai sekolah anak bangsa.

BRI Hadirkan Kemudahan Investasi Sukuk Tabungan ST013 Melalui BRImo

"LPDP itu seluruh dana abadinya Rp 120 triliun itu hanya kita pakai investasinya, hasil investasinya bisa sekolahin anak-anak hebat untuk menjadi pemimpin masa depan. Rp 120 triliun hasil investasinya Rp 6 triliun kita pakai untuk nyekolahin dan untuk biaya universitas dan perguruan tinggi," ujarnya.

Adapun pada 2022 lalu, anggaran subsidi energi melonjak dari yang sebelumnya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 hanya mengalokasikan Rp 152,5 triliun. Jumlah itu juga melampaui Perpres Nomor 98 Tahun 2022 yang sebesar Rp 502,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

"Jadi bayangkan untuk bisa melindungi masyarakat kita harus bisa mengeluarkan dana yang lebih dari tiga lipat dana abadi LPDP. Agar rakyat dan ekonomi kita bisa tetap berjalan pulih sesudah mengalami pukulan pandemi," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya