Bakal Ada Kawasan Perkotaan Baru Seluas 500 Hektare di Cikarang
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA Bisnis – Perusahaan Properti Sri Pertiwi Sejati (SPS) Group akan mengembangkan pusat area komersial dan residensial dengan total lahan seluas 500 hektare. Kota baru itu terletak di Cikarang, Jawa Barat, bernama Cikarang International City (CINITY)
Chief Executive Officer CINITY Ming Ling saat konferensi pers Peluncuran Kota Baru CINITY di Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023 menyampaikan bahwa peningkatan kawasan industri di Cikarang, membuat kebutuhan area komersial dan residensial di wilayah tersebut semakin tinggi.
Sebab, rata-rata industri di kawasan Cikarang merupakan perusahaan multinasional dengan jumlah pekerja ekspatriat mencapai lebih dari 22.000 orang. “Masyarakat, baik ekspatriat maupun lokal di kawasan ini masih sangat membutuhkan hunian dengan lokasi strategis yang memiliki fasilitas lengkap, aman, dan sehat,” ujarnya.
Dengan fase awal pembangunan di 50 ha yang direncanakan selesai pada 2024 dan total lahan seluas 500 ha hingga 10 tahun ke depan, CINITY akan mengembangkan area hijau seluas 70 ha dengan lanskap alam yang jauh dari hiruk pikuk industri.
CINITY juga memiliki aksesibilitas yang mudah karena berada strategis di Jalur Provinsi yang menghubungkan Karawang dengan Jakarta dan memiliki jarak yang sangat dekat yakni 1,5 kilometer menuju Stasiun Cikarang.
“Dengan total nilai investasi mencapai Rp20 triliun, CINITY akan dibangun menjadi sebuah kawasan yang terpisah dari Kota Industri, 100 persen township. Berbeda dengan banyaknya kawasan yang menyatu dengan area industri di Cikarang sehingga memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan maupun kenyamanan para penghuninya,” ujar Ming Liang.
Selain itu, CINITY akan mengembangkan area komersial di atas lahan 35 ha dan menjadikannya sebagai entrepreneur city bagi pelaku UKM yang didukung oleh Kemenkop UKM dan HIPMI.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan suatu kota yang pro terhadap industri retail offline yang memberikan dampak bagi kemajuan UKM, produk dan brand lokal serta faktor penyerapan tenaga kerja,” jelasnya. (Ant)