Investasi di Indonesia Sudah Sangat Mudah, Menko Luhut: Kalau Ada Masalah Bilang ke Saya
- VIVA/Natania Longdong
VIVA Bisnis – Pemerintah memastikan bahwa segala macam proses dan mekanisme untuk berinvestasi di Tanah Air, saat ini sudah sangat mudah.
Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, siapa pun calon investor yang merasa upayanya untuk berinvestasi dipersulit, diminta untuk segera melapor kepadanya.
"Investasi di Indonesia sekarang lebih mudah. Jika ada masalah, bilang ke saya. Saya janji akan segera diatasi," kata Luhut di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.
Luhut meyakini, kemudahan berinvestasi yang ditawarkan pemerintah ini, akan memacu animo para investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air. Apalagi, Indonesia memiliki hampir semua hal yang dibutuhkan oleh negara-negara lainnya.
Dia menjelaskan, hal itu misalnya seperti ketersediaan potensi energi baru terbarukan (EBT), yang totalnya mencapai 437,4 Gigawatt (GW). Kemudian dari sisi cadangan nikel, Indonesia menempati posisi pertama sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia.
"Kemudian untuk timah, kita ini menempati posisi kedua sebagai pemilik cadangan timah terbesar di dunia, sekaligus sebagai negara dengan cadangan tembaga terbesar ketujuh di dunia," ujarnya.
Karenanya, dengan begitu kompetennya industri hilir (downstream industry) sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, maka prospek untuk berinvestasi di Tanah Air pun jelas sangat menjanjikan.
Sehingga, lanjut Luhut, satu-satunya hal yang dibutuhkan untuk memanfaatkan segala macam potensi yang dimiliki Indonesia tersebut, adalah kerja sama hingga efisiensi di dalam negeri guna memaksimalkan besarnya potensi sumber daya itu.
"Downstream industry tetap menjadi target besar investasi. Kami sudah punya pipeline dengan US$31,9 juta, dan hampir seimbang antara Pulau Jawa dan di luarnya, membuat Indonesia seperti satu kontinen," ujarnya.