Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Diprediksi Capai 5,3 Persen, Jokowi: Kita Harus Optimis
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA Bisnis – Di tengah kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian di tahun 2023 ini, capaian-capaian keberhasilan yang bisa diraih perekonomian Indonesia di tahun 2022 lalu semestinya bisa menghadirkan nuansa optimisme kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Hal itu diutarakan oleh Presiden Joko Widodo, saat memberikan pidato sambutan dalam pembukaan Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 yang digelar oleh Bank Mandiri bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Investasi/BKPM.
"Dari sisi ekonomi, kita ini harus optimis, jangan sampai ada pesimis satu orang pun. Karena di 2022, perkiraan kita, kita akan mendapatkan angka di 5,2 sampai 5,3 persen pertumbuhan ekonomi kita, dan inflasi masih terkendali di angka 5,5 persen," kata Presiden Jokowi di acara Mandiri Investment Forum 2023, di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.
Selain itu, Presiden menegaskan bahwa capaian Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia tahun 2022 juga berada di angka yang ekspansif, yakni 50,9. "Kalau melihat angka-angka seperti ini kita tidak optimis, maka kita keliru. Tapi memang tetap kita harus hati-hati dan waspada," ujarnya.
Presiden juga mengaku baru mendapat laporan, bahwa tekanan ekonomi global terhadap ekonomi Indonesia sudah agak mereda. Apa yang sebelumnya dibayang-bayangkan dan ditakutkan terkait kondisi perekonomian nasional di tahun 2023 ini, dipastikan banyak yang tidak terjadi. "Dan ini patut kita syukuri," kata Jokowi.
Faktor lain yang juga harus diperhatikan untuk membangun optimisme itu, adalah bahwa dari sisi perbankan, kredit masih bisa tumbuh 11,3 persen di Tahun 2022. Hal itu seiring pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang juga tumbuh 9 persen, dan non-performing loan (NPL) Gross di angka 2,4 persen. "Hal-hal ini juga patut kita syukuri," ujar Presiden.
Bahkan capaian Bank Mandiri di tahun 2022 sendiri, diakui Jokowi berhasil mencatatkan perolehan gemilang dengan pertumbuhan kredit yang menembus angka 14,9 persen dan total laba yang mencapai Rp 41 triliun.
"Tadi saya tanya kepada Pak Dirut Bank Mandiri, kredit tumbuh berapa di Tahun 2022? Dia jawab, 14,9 persen dan masih bisa tumbuh, sementara laba di angka Rp 41 triliun," kata Jokowi.
"Kadang saya juga mikir, kok tumbuhnya tinggi banget, jangan-jangan bunganya ketinggian. Tapi apapun harus kita apresiasi, bahwa Bank Mandiri bisa menyalurkan kredit yang tumbuh sebesar 14,9 persen dan keuntungan perusahaan di angka Rp 41 triliun," ujarnya.