Menko Airlangga Bantah Mendag Zulhas soal Program B35 Bikin MinyaKita Langka

MinyaKita.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, program Bahan Bakar Minyak (BBM) campur sawit atau biodiesel 35 persen (B35) tidak akan mengganggu pasokan minyak goreng di dalam negeri.

Prabowo Percepat Target Swasembada Pangan Jadi 2027, Zulhas Ungkap Strateginya

Hal itu juga sekaligus membantah atas pernyataan yang dikatakan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas. Sebab sebelumnya mengatakan bahwa langkanya minyak goreng curah dalam bentuk kemasan MinyaKita karena program B35.

"Dengan program B35 produsen CPO meyakinkan supply daripada minyak di dalam negeri tidak terganggu," kata Airlangga kata Airlangga di Kantor Kementerian Perekonomian Selasa, 31 Januari 2023.

Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Airlangga menjelaskan, itu karena pada bulan Januari kebutuhan minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) ditambah menjadi 450.000 ton per bulan, dari 300.000 ton per bulan.

Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

"Jadi tentu diharapkan bisa mendorong seluruh petani sawit dan juga stakeholder yang bekerja di kebun sawit yang jumlahnya 16 juta hektare," katanya.

Selain itu, Airlangga menuturkan melemahnya permintaan ekspor minyak sawit di pasar Eropa membuat dialihkan ke B35.

"Berkurangnya demand karena adanya gerakan-gerakan di Eropa maka dari itu kita harus mengantisipasi agar suplai di dalam negeri tidak terganggu. Ini yang akan didalami masalah-masalah distribusi ini perlu di monitor khususnya dalam hari besar keagamaan," imbuhnya.

Mendag Zulhas.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan langkanya Minyakita di pasaran.

Pertama sejak diproduksinya Minyakita untuk mengatasi lonjakan harga minyak goreng beberapa waktu lalu, Minyakita menjadi primadona sebab Harga Eceran Tertinggi dipatok sebesar Rp 14.000 per liter.

"Satu minyak kita sekarang jadi menjadi tren. Semua orang mencari Minyakita ,karena minyak yang dulu ada di pasar rakyat dalam bentuk curah. Sekarang sudah dikemas sudah bagus sama dengan minyak-minyak premium," kata Zulhas kepada awak media di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.

Hal itu jelas Zulhas, selain adanya HET Rp 14.000 per liter Minyakita juga bisa di dapatkan, di retail modern. "Di mana-mana ada, semua orang dan Ibu-ibu dan lain-lain carinya Minyakita," jelasnya.

Padahal kata dia, produksi Minyakita dijatah sebesar 300 ribu ton per bulan. Maka dengan tingginya permintaan itu membuat ketersediaan Minyakita langka.

"Kedua kita mengubah B20 menjadi B35, B20 itu nyedot CPO 9 juta, begitu berubah dari B35 nambah 4 juta jadi 13 juta di sedot. Kami sudah rapat, saya undang hampir 30 pelaku usaha CPO ini kita tambah, kalau satu bulan jatah 300 ribu ton artinya setahun itu 3,6 juta ditambah 50  persen jadi 450 ribu ton per bulan atau 6 ribu kurang setahun jadi ditambah 50 persen," ujarnya

Dengan demikian, Zulhas mengatakan akan menambah jumlah produksi Minyakita pada Februari mendatang. "Mudah-mudahan bulan Februari nanti (tambah produksi) karena akan puasa dan Lebaran. Mudah-mudahan membanjiri pasar, sehingga di pasar-pasar rakyat ini juga bisa normal lagi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya