Pemerintah Targetkan Angka Kemiskinan Turun jadi 7 Persen pada 2024, BPS: Sulit Rasanya

Kepala BPS Margo Yowono.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengungkapkan, target penurunan kemiskinan yang diberikan Pemerintah pada 2024, sebesar 7 persen untuk kemiskinan dan 0 persen kemiskinan ekstrem akan sulit tercapai.

Ombudsman Usul Bansos Tak Boleh Lagi Berbentuk Beras atau Uang 

Margo mengatakan berdasarkan tren data, kemiskinan pada 2022 tercatat sebesar 9,5 persen dan kemiskinan ekstrem sebesar 2,04 persen.

"Kalau lihat dari tren data, sepertinya agak sulit untuk mencapai di angka 7 persen, maupun di angka kemiskinan ekstrem dari 2,04 di tahun 2022 ke 2024 menjadi 0 persen. Kalau lihat tren datanya sulit rasanya," kata Margo dalam Launching Reformasi Birokrasi BPS Tahun 2023 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020, Senin, 30 Januari 2023.

Gus Yahya: Masyarakat Perlu Dengar Penjelasan Pemerintah soal PPN 12 Persen

Meski demikian, Margo menekankan perlu adanya perbaikan sistematik tata kelola penanggulangan kemiskinan. Karena dengan adanya perbaikan tata kelola dimungkinkan target itu akan tercapai.

Kepala BPS Margo Yuwono.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Disahkan Pemerintah, Ini Struktur Kepengurusan PMI di Bawah Jusuf Kalla

"Jadi untuk mencapai target tadi, agak sulit mencapai target Pemerintah tapi kita perlu berupaya percepatan melakukan tata kelola baru agar target 2024 bisa di capai," kata dia.

Sebelumnya, BPS melaporkan jumlah penduduk miskin Indonesia per September 2022 mencapai sebanyak 26,36 juta orang, atau meningkat 200 ribu orang terhadap Maret 2022. Meski pun, angka tersebut menurun 140 ribu orang dibanding September 2021.

"Jika dilihat dari aspek ketenagakerjaan, sampai saat ini angkatan kerja yang ada belum sepenuhnya terserap akibat pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir," kata Margo dalam konferensi pers, Senin, 16 Januari 2023.

Dia menambahkan, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 mencapai sebesar 7,50 persen, naik menjadi 7,53 persen pada September 2022. Sementara persentase penduduk miskin pedesaan pada Maret 2022 yakni sebesar 12,29 persen.

"Naik menjadi 12,36 persen pada September 2022," ujarnya.

Margo menambahkan, dibandingkan bulan Maret 2022, jumlah penduduk miskin perkotaan pada September 2022 naik sekitar 0,16 juta orang, dari 11,82 juta orang pada Maret 2022 menjadi 11,98 juta orang pada September 2022.

"Pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin pedesaan meningkat sebanyak 0,04 juta orang, dari 14,34 juta orang pada Maret 2022 menjadi 14,38 juta orang pada September 2022," kata Margo.

Kepala BPS Margo Yuwono.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

Sementara itu, Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp 535.547 per kapita per bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 397.125 (74,15 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 138.422 (25,85 persen).

"Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,34 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.324.274 per rumah tangga miskin per bulan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya