Sri Mulyani Jamin Situasi Tahun Politik Aman, Investor Tak Perlu Khawatir
- Bea Cukai
VIVA Bisnis – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui, situasi setiap memasuki tahun politik memang kerap cenderung memanas. Kondisi itu jelas menjadi pertimbangan bagi masyarakat, terutama kalangan pengusaha dan investor asing yang sering bersikap waspada saat hendak menanamkan modalnya di Tanah Air.
Meski demikian, Menkeu secara tegas meminta kepada masyarakat, pengusaha, dan para investor, agar tidak perlu khawatir akan stabilitas keamanan negara di tahun politik tersebut.
Terlebih, Dia juga mengaku memahami bahwa semua pihak tersebut tentunya membutuhkan jaminan keamanan, selama kontestasi politik berlangsung.
"Kita semua paham bahwa kalau untuk kepastian hukum, seluruh investor atau masyarakat tentu membutuhkan jaminan keamanan," kata Sri Mulyani di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 27 Januari 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Sri Mulyani memastikan, setiap tahun politik yang berlangsung lima tahunan, stabilitas dan keamanan negara tidak pernah terganggu. Karenanya, pemerintah pun menurutnya akan senantiasa menjamin keamanan, agar tetap terjaga sampai masa pemilu berakhir.
"Karena pengalaman dalam beberapa kali pemilu itu, aspek keamanan tetap bisa terjaga. Maka tidak ada alasan bagi investor atau masyarakat untuk khawatir," ujarnya.
Apalagi, semua pihak telah berkomitmen untuk menjadikan masa pemilihan umum di tahun 2024 mendatang bisa berjalan aman dan damai, dengan mengedepankan azas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
"Kita semua harus berkomitmen untuk membuat pemilu kita tetap aman dan damai. Tentu saja tetap bebas, jujur, dan adil," kata Menkeu.
"Bahkan Pak Presiden telah memerintahkan agar hajatan politik tahunan tetap berlangsung tanpa merugikan pihak lain. Stabilitas di Indonesia akan terus dijaga, dan tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya.
Menteri UMKM Kasih Sinyal Sri Mulyani Setujui Insentif PPh Final UMKM Diperpanjang
Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman menyebut pihaknya telah mengusulkan perpanjangan insentif UMKM Pajak Penghasilan (PPh) Final 0,5 persen.
