Tegaskan Hilirisasi Harga Mati, Menteri Bahlil Beberkan Keuntungannya
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA Bisnis – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, hilirisasi yang saat ini sedang dilakukan pemerintah Indonesia merupakan harga mati. Bahkan ke depannya, pemerintah akan melakukan hilirisasi sektor perikanan, perkebunan, hingga minyak dan gas.
Bahlil menuturkan, fokus Indonesia dalam arah kebijakan investasi yaitu hilirisasi. Sebab Pemerintah sudah melakukan hilirisasi pada nikel, dan akan disusul oleh komoditas lainnya seperti bauksit dan tembaga.
"Hilirisasi itu adalah harga mati, ke depan kita akan membikin hilirisasi ini tidak hanya di sektor pertambangan tapi perikanan, perkebunan, pangan, oil and gas ada delapan sektor hilirisasi. Kalau negara kita mau maju," ujar Bahlil dalam konferensi pers, Selasa, 24 Januari 2023.
Reorganisasi antara MIND ID dan INALUM akan mengakselerasi program hilirisasi
- INALUM
Bahlil membeberkan keuntungan RI setelah melakukan hilirisasi pada komoditas nikel, dia mengatakan dari hal itu ekspor Indonesia mampu mencatatkan surplus sebesar US$1 miliar.
"Dulu ekspor kita ke Tiongkok pada 2016 ke 2017 defisit kita US$18 miliar, tahun 2021 defisit neraca perdagangan kita dengan Tiongkok tinggal US$2 miliar, tahun 2022 sekarang kita sudah surplus US$1 miliar," jelasnya.
Atas hal itu, Bahlil menegaskan, Indonesia saat ini telah menjadi negara pengekspor stainless steel terbesar di dunia.
"Jadi ini negara kau, negara kau paten, kenapa kita mendorong sektor pertambangan. Sebentar lagi Freeport enggak lagi mengirim cooper-nya ke sana sudah bangun semua smelternya disana Gresik 2024. Newmont di NTB sudah melakukan hilirisasi di sana," ujarnya.
Selain memberikan nilai tambah, Bahlil melanjutkan hilirisasi juga akan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas hingga pekerja memperoleh upah yang maksimal.
